Hal ini berhubungan juga dengan sadisme. Kepribadian ini bisa dapat ditunjukkan ketika seseorang menikmati jika orang lain dirugikan atau kesakitan, seperti kasus perundungan.
"Karena sistem knalpot yang keras mungkin membuat takut atau mengagetkan orang lain, saya memperkirakan bahwa sadisme sehari-hari akan memprediksi secara positif orang-orang yang akan memodifikasi kendaraan mereka untuk menjadikannya lebih keras," jelas Schermer.
Baca Juga: Dalam Buruknya Lalu Lintas, Ada Korelasi Pemerintahan yang Korup
Penelitian Schermer dilakukan dengan survei kepada 529 mahasiswa S1, terdiri dari 289 laki-laki, 234 perempuan, dan enam orang mengidentifikasi diri sebagai "lainnya". Survei yang diberikan memuat pertanyaan tentang pandangan para mahasiswa terhadap mobil dan knalpot modifikasinya.
Isi kuesionernya, sebagaimana yang dikutip dari abstrak penelitian, termasuk, "apakah memandang mobil sebagai perpanjangan dari diri mereka sendiri, seberapa besar mereka menganggap mobil bersuara keras itu 'keren', dan akankah mereka mobilnya dibuat bersuara keras dengan knalpot modifikasi?"
Selain itu ada kuesioner untuk menggambarkan kepribadian Short Dark Tetrad (SD4), berhubungan dengan penilaian psikopati, narsisme, sifat licik dan manipulatif (machiavellianisme).
Hasilnya, seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidak sesuai dengan dugaan Schermer terkait narsisme. Laki-laki menjadi yang sangat tinggi untuk nilai kepribadian psikopati dan sadisme.
Peminat Knalpot Modifikasi Tidak Selalu Sama
Perlu dicatat, penelitian ini dilakukan di Kanada. Tidak semua anak muda pemilik kendaraan berknalpot modifikasi, atau yang ingin memodifikasi knalpot bisa sama. Di Indonesia, pemilik kendaraan berknalpot modifikasi sangat banyak dan didominasi kendaraan beroda dua.
Jarang ada penelitian yang membahas kepribadian pemilik kendaraan berknalpot modifikasi. Beberapa penelitian menyingkap anak-anak muda punya alasan teknis untuk mengganti knalpotnya.
Tim penelitian dari Universitas Jember yang dipimpin Septianto Hary Prassetyo, misalnya. Temuan mereka jurnal Sinar Dunia: Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Ilmu Pendidikan, Juni 2023 menyingkap bahwa anak-anak SMA menggunakan knalpot modifikasi ingin meningkatkan performa mesin.
"Hal itu dapat terjadi karena lubang yang ada di dalam knalpot brong yang besar, sehingga udara yang keluar dari efek pembakaran mesin dapat keluar dengan maksimal," terang para peneliti.
Oleh karena itu, penelitian kepribadian anak muda pengguna kendaraan berknalpot modifikasi perlu diperluas dan diadakan, terang Schermer. Dengan demikian penegak hukum dapat memberikan pembinaan, alih-alih sekadar hukuman.
"Meskipun studi ini merupakan studi percontohan dan memerlukan replikasi, hasilnya mungkin sangat memprihatinkan karena beberapa media melaporkan bahwa frekuensi kendaraan dengan sistem pembuangan yang bersuara keras telah meningkat," tutup Schermer.
Source | : | Psychology Today,pubmed.ncbi.nlm.nih.gov,CBC |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
KOMENTAR