Perkiraan tersebut, yang dibuat oleh panel ilmuwan dari NOAA, NASA, dan International Space Environment Services, memperkirakan bahwa solar maximum yang akan datang akan sebanding dengan maksimum yang relatif lemah dari siklus sebelumnya (Siklus Matahari 24) dan kemungkinan tidak akan tiba hingga 2025.
Namun, ilmuwan lain segera menyadari bahwa perilaku berapi matahari menyimpang dari prediksi tersebut. Bintik matahari muncul lebih sering daripada yang diperkirakan dan memuntahkan badai matahari yang kuat jauh lebih sering daripada yang diprediksi.
Hingga kemudian pada Juni 2023, beberapa peneliti mengatakan bahwa solar maximum kemungkinan akan dimulai lebih awal - dan lebih aktif - daripada perkiraan awal, berpotensi tiba pada awal 2024.
Para ilmuwan sendiri telah menggunakan beberapa cara untuk melacak datangnya solar maximum. Salah satunya adalah dengan mengamati kekuatan medan magnet matahari. Menjelang solar maximum, kekuatan medan magnet di kutub matahari berkurang dan akhirnya mencapai nol selama pembalikan kutub.
Cara lain adalah dengan memantau jumlah suar matahari X-class, jenis ledakan matahari yang paling kuat. Peningkatan aktivitas suar matahari X-class dapat menjadi indikasi bahwa solar maximum telah tiba.
Lalu, jika solar maximum telah (secara tidak resmi) tiba, apa yang bisa kita harapkan? Kemungkinan akan berlangsung sekitar satu tahun, atau mungkin kurang. Meskipun bintik matahari akan mulai berkurang, jumlah suar matahari yang kuat sebenarnya akan mencapai puncaknya setelah solar maximum, yang berarti kita akan mengalami beberapa tahun badai matahari yang meningkat.
Jika salah satu badai terbesar menghantam Bumi, mereka dapat berdampak pada infrastruktur berbasis darat, memicu aurora yang meluas di lintang geografis yang lebih rendah dan menyebabkan satelit jatuh kembali ke Bumi.
Para ilmuwan juga khawatir badai matahari dapat mengganggu kemampuan navigasi hewan yang bermigrasi, seperti paus. Akibatnya, kita bisa melihat peningkatan jumlah paus yang terdampar di beberapa tahun mendatang.
Bungker "Anti-kiamat" Dibangun untuk Hadapi Solar Maximum?
Di balik gempuran isu solar maximum yang mencapai puncak aktivitasnya tahun ini, terselip fakta menarik tentang para miliarder dan orang kaya di dunia. Mereka diam-diam membangun benteng pertahanan diri, bukan untuk menghadapi solar maximum, melainkan untuk mengantisipasi berbagai situasi "kiamat" Bumi.
"Kiamat" yang dimaksud bukan kehancuran total Bumi, melainkan situasi katastrofe yang mengancam kelangsungan hidup manusia, seperti kerusuhan sosial, perang nuklir, wabah penyakit, hingga peretasan komputer jahat.
Baca Juga: Bagaimana Kiamat dalam Mitologi Yunani Kuno Digambarkan oleh Hesiod?
KOMENTAR