Nationalgeographic.co.id—Yunani kuno adalah fondasi peradaban Barat, mulai dari filsafat hingga seni, sastra, matematika, politik, dan banyak lagi. Coba Anda bayangkan seperti apa dunia saat ini tanpa peradaban Yunani kuno.
Tapi di mana tepatnya letak Yunani kuno? Jawabannya rumit, karena Yunani kuno terus berevolusi dan berkembang dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya selama berabad-abad.
Artikel ini akan membahas geografi Yunani Kuno pada masa Purbakala Klasik, yaitu periode yang dimulai dengan Periode Archaic pada abad ke-8 SM.
“Tepat setelah runtuhnya Peradaban Mycenean dan apa yang disebut Abad Kegelapan Yunani,” tulis Rosie Lesso di laman The Collector. Meliputi rentang waktu yang luas sekitar 800-146 SM, era ini terus memesona dan menginspirasi para pemikir dan cendekiawan.
Mari kita lihat cakupan geografinya dan bagaimana hal ini berkontribusi terhadap keberhasilannya.
Yunani kuno dimulai dekat Laut Aegea
Permukiman pertama Yunani Kuno dimulai di daratan sekitar Laut Aegea, termasuk pulau-pulau Yunani, daratan Yunani, dan sepanjang pantai barat Asia Kecil. Hal ini terjadi sekitar tahun 800 SM, periode perkembangan pesat setelah 'zaman kegelapan' Yunani.
Bentang alam di sini dipenuhi dengan pegunungan. Banyak komunitas kecil mendirikan pertanian di lembah atau di pulau-pulau. Di sana mereka dapat bersembunyi di balik bayangan atau di pulau-pulau dan tetap terisolasi dari musuh atau penjajah. Masing-masing wilayah kecil ini memiliki dialek dan kepercayaan budayanya masing-masing.
Lembah dekat Laut Aegea menjadi kota atau 'negara-kota'
Banyak wilayah lembah di Laut Aegea berkembang menjadi kota-kota Yunani Kuno, yang juga dikenal sebagai ‘negara-kota’ atau polis.
Setiap negara-kota sangat teritorial dan sangat independen. Geologi pegunungan di wilayah tersebut memungkinkan perpecahan tetap terjadi dengan aman. Tapi banyak kota juga membentengi perbatasannya dengan tembok yang sangat besar untuk semakin menutup diri dari serangan luar.
Baca Juga: Mediator Konflik Anak Hasil Inses, Inilah Calliope, Muse Terbesar Mitologi Yunani
Negara-negara kota ini menjadi komponen penting dalam masyarakat Yunani kuno. Setiap negara-kota memiliki pusat kota, perumahan di sekitarnya, dan pedesaan. Banyak kuil dan gedung pemerintahan mereka dibangun di puncak bukit atau akropolis, seperti Parthenon, yang masih bertahan di Athena modern.
Hebatnya, terdapat lebih dari 1.000 negara-kota di Yunani Kuno. Yang paling dominan, padat penduduknya, dan sukses termasuk Athena, Sparta, Syracuse, Thebes, dan Korintus.
Pada mulanya, Yunani kuno meliputi pulau-pulau di sepanjang Laut Mediterania, Laut Hitam, dan sekitarnya
Pada pertengahan abad ke-8 SM, bangsa Yunani telah mendirikan koloni di seluruh Mediterania dan Laut Hitam. Perbatasan Yunani Kuno membentang di Italia modern, Prancis, Spanyol, Turki, dan sebagian Afrika Utara. Semua tersebar di sepanjang wilayah pesisir dekat laut.
Filsuf Yunani, Plato, pernah mengamati “surga” mereka: “kita hidup di sekitar laut seperti katak di sekitar kolam.”
Pada sekitar tahun 600 SM, koloni-koloni Yunani kuno berkembang lebih jauh lagi. Mulai dari pantai Spanyol di barat hingga Siprus di timur. Juga mencakup wilayah yang luas di Ukraina, Rusia, Mesir, dan Libya saat ini.
Sebagian besar wilayah Yunani kuno berada di Sisilia modern dan Italia Selatan, 'Magna Graecia'
Sisilia dan Italia Selatan merupakan pusat utama kolonisasi Yunani Kuno sejak pertengahan abad ke-8 SM dan seterusnya. Begitu besarnya jumlah penduduk Yunani di sana, sehingga pada masa Romawi kuno dikenal sebagai Magna Graecia atau Yunani Raya.
Beberapa alasan popularitas daerah ini adalah tanahnya yang subur dan hubungannya dengan jalur perdagangan. Kedua faktor itu membuat kehidupan rakyat menjadi sejahtera. Kekayaan budaya mereka menginspirasi dan sangat memengaruhi bangsa Romawi di masa depan.
Peradaban awal ini akhirnya mencapai Timur Tengah
Menyusul penaklukan Aleksander Agung, raja Makedonia, dari tahun 336 SM hingga 334 SM, Yunani Kuno tumbuh lebih besar dari sebelumnya. Wilayah Yunani kuno meluas ke seluruh Mediterania timur, Mesir, Timur Tengah, dan bahkan ke beberapa bagian Asia.
Di Timur Tengah, budaya Yunani kuno menyatu dengan tradisi timur kuno, membentuk gaya hibrida kompleks antara budaya dan masyarakat yang sekarang dikenal sebagai Helenistik.
Akhirnya, Romawi menaklukkan Yunani kuno pada tahun 146 SM.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR