Selanjutnya Tukulti-Ninurta berperang melawan bangsa Het di Anatolia. Meskipun dia tidak menaklukkan wilayah mereka, dia mengalahkan mereka dalam pertempuran di wilayah perbatasan antara bangsa Het dan Asyur.
Kemenangan atas bangsa Het ini kemungkinan besar telah berkembang menjadi legenda Ninus yang menaklukkan wilayah yang mereka kuasai.
Selain itu, tablet paku Assyria mencatat bahwa Tukulti-Ninurta I terlibat dalam invasi militer ke Arab.
Terakhir, ada juga catatan mengklaim, Ninus telah menaklukkan hingga barat laut India, situs Peradaban Lembah Indus kuno.
Apakah dia benar-benar berhasil menaklukkan sejauh itu atau tidak, itu soal lain.
Bagaimanapun, ekspansi yang diklaim raja Asyur ini sangat mirip dengan legenda Ninus yang tercatat dalam mitologi Yunani.
Kota Ninus
Ninus diduga mendirikan sebuah kota besar di tepian Sungai Eufrat, dan ia menamai kota ini dengan namanya sendiri.
Banyak peneliti menganggap ini sebagai referensi yang membingungkan tentang Kota Niniwe, yang terletak di tepi Sungai Tigris.
Namun, kita dapat dengan mudah menafsirkannya sebagai kota lain di tepi Sungai Tigris.
Tukulti-Ninurta I memang menemukan sebuah kota besar di sana yang kemudian menjadi ibu kota baru Asyur.
Selanjutnya, dia menamai kota ini dengan namanya sendiri, seperti Ninus dalam legenda. Nama kota itu adalah Kar-Tukulti-Ninurta.
Oleh karena itu, eksploitasi militer Tukulti-Ninurta tidak hanya sebanding dengan Raja Ninus dari Asyur, tetapi juga proyek konstruksi di dalam kerajaannya.
Dengan demikian, hampir dapat dipastikan bahwa Raja Ninus dari Asyur yang legendaris dalam mitologi Yunani adalah kisah nyata. Sosoknya dapat diidentifikasi sebagai Tukulti-Ninurta I yang bersejarah.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR