Harga Saffron dan Alasan yang Membuatnya Mahal
Saffron berkualitas tinggi dapat dihargai antara 3.500 hingga 160.000 dolar Amerika per kilogram pada tahun 2020, yang setara dengan kisaran Rp52 juta hingga Rp2,3 miliar. Di Indonesia, harga satu gram saffron bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
Terdapat empat alasan mengapa saffron mahal, yaitu:
1. Periode tumbuh yang terbatas
Saffron, yang pertama kali dibudidayakan di Iran lebih dari 3.000 tahun yang lalu, memiliki periode tumbuh yang sangat singkat. Tanaman ini hanya mekar selama satu minggu setiap tahun.
Iran memproduksi 90% saffron dunia, sementara Kashmir menyumbang sisanya. Bunga saffron hanya mekar selama enam minggu dari akhir September hingga awal Desember, membuatnya menjadi komoditas yang langka dan eksklusif.
2. Komponen kimia yang menentukan kualitas
Kualitas saffron ditentukan oleh tiga komponen kimia utama: picrocrocin, crocin, dan safranal. Ketiganya bertanggung jawab atas rasa, warna, dan aroma yang khas dari saffron, dan karena itu, mereka juga berkontribusi pada harganya yang tinggi.
3. Proses panen manual
Panen saffron memerlukan ketelitian dan dilakukan secara manual. Putik saffron yang segar sangat rapuh dan harus dipanen dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan.
Proses ini meliputi pemetikan bunga di pagi hari dan pemisahan stigma dari bunga, diikuti dengan pengeringan stigma. Semua langkah ini dilakukan tanpa bantuan mesin, hanya dengan tangan, untuk memastikan kualitas terbaik dari saffron yang dipanen.
Dengan memahami manfaat dan cara minum safron, serta mengetahui efek samping dan harga yang terkait, Anda dapat memaksimalkan kegunaan rempah ini dalam kehidupan sehari-hari. Semoga informasi ini membantu Anda dalam mengeksplorasi dan memanfaatkan sepenuhnya kekayaan yang ditawarkan oleh safron.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
KOMENTAR