Selain itu, pemanfaatan teknologi digital, seperti kecerdasan buatan dan citra satelit, juga dapat menjadi solusi inovatif untuk memantau perubahan tutupan lahan dan mencegah deforestasi.
Meskipun EUDR dan regulasi lingkungan lainnya dapat menimbulkan tantangan bagi sektor komoditas Indonesia, pada saat yang sama juga membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Perusahaan yang mampu memenuhi standar keberlanjutan yang semakin tinggi akan memiliki akses ke pasar yang lebih luas dan mendapatkan kepercayaan konsumen.
"Itu akan membutuhkan banyak kolaborasi, lintas pemain domestik dan internasional," tegas Botwright.
Teknologi baru juga dapat membantu. Misalnya, perusahaan sosial Enveritas menggabungkan citra satelit dan kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi kejadian deforestasi, mengatasinya, dan memberikan jaminan untuk ekspor berkelanjutan.
Peluang besar bagi Indonesia
Dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim sembari tetap mendorong pertumbuhan ekonomi, Indonesia telah mengambil langkah signifikan dengan terlibat aktif dalam inisiatif internasional.
Salah satu inisiatif yang paling menonjol adalah Action on Climate and Trade (ACT), sebuah kolaborasi antara Forum Ekonomi Dunia, Sekretariat Organisasi Perdagangan Dunia, dan Grup Bank Dunia.
Selama enam bulan terakhir, Indonesia telah menjadi fokus utama dalam inisiatif ACT, yang bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan perdagangan dengan tujuan iklim.
Melalui berbagai forum dan platform yang disediakan oleh Forum Ekonomi Dunia, seperti Tropical Forest Alliance, First Movers Coalition, dan Mobilizing Investment for Clean Energy in Emerging Economies initiative, Indonesia telah mendapatkan akses ke berbagai wawasan dan praktik terbaik dari negara-negara lain yang telah lebih dulu bergerak dalam bidang ini.
"Meskipun Indonesia saat ini termasuk di antara negara-negara dengan emisi terbesar di dunia, negara ini memiliki peluang untuk bekerja di seluruh rantai nilainya untuk mendorong pertumbuhan baru yang berkelanjutan, demi kepentingan Indonesia dan mitra dagangnya," pungkas Botwright.
KOMENTAR