“Setiap tahun saya melihat banyak orang sakit karena penyebab seperti itu,” kata Galen.
Galen percaya kesehatan pasiennya menurun karena beberapa faktor, seperti:
“…menjalani hidup yang santai, atau bekerja terlalu keras, atau salah dalam hal kualitas, kuantitas, atau waktu makan, atau melakukan olahraga yang berbahaya, atau salah dalam hal waktu tidur, atau terlalu larut dalam urusan seks, atau menyiksa diri dengan kesedihan dan kecemasan yang tidak perlu.”
Galen mengagumi gaya hidup disiplin dari dokter Yunani lainnya, Antiochus. Bahkan di usia delapan puluhan, Antiochus tetap dapat menjalankan rutinitas harian berupa jalan kaki dengan jarak yang cukup jauh dan menjalani diet ketat.
Makanan kesukaan Antiochus sederhana tetapi bergizi. Ia menikmati roti dengan madu, ikan laut dalam, bubur yang dicampur dengan oksimel (campuran madu dan cuka), dan daging burung dengan saus ringan.
Pilihan-pilihan ini mencerminkan keyakinan Galen bahwa keseimbangan dan kesederhanaan adalah kunci dan rahasia Yunani untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.
Untuk diketahui, Galen dari Pergamon adalah dokter Yunani kuno paling berpengaruh setelah Hipokrates dan dianggap sebagai bapak farmakologi.
Galen adalah orang pertama yang mencoba merumuskan klasifikasi penyakit dan gejala dengan dasar yang kuat dalam anatomi. Ia juga orang pertama yang memberikan bukti eksperimental fungsi ureter.
Di antara penemuannya, ia membedakan tujuh pasang saraf kranial, menggambarkan katup jantung, dan mengamati perbedaan struktural antara arteri dan vena.
Pada usia 32 tahun, Galen berangkat ke Roma, tempat ia membangun karier yang gemilang di bidang kedokteran.
Rutinitas harian Titus Vestricius Spurinna
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR