Nationalgeographic.co.id—Seekor lumba-lumba soliter di Laut Baltik telah terekam berbicara sendiri. Hal ini membuat para peneliti bertanya-tanya apakah ia kesepian dan sedang memanggil teman-temannya.
Seekor lumba-lumba soliter di Laut Baltik tampaknya berbicara sendiri, mungkin karena ia kesepian, menurut sebuah studi baru. Penelitian yang dilakukan oleh Olga A. Filatova dan tim diterbitkan di jurnal Bioacuastics pada 31 Oktober 2024. Tajuknya adalah “Dolphin self-talk: unusual acoustic behaviour of a solitary bottlenose dolphin”.
Lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) adalah hewan sosial yang biasanya hidup dalam kelompok. Namun, pada September 2019, seekor lumba-lumba soliter mulai berkeliaran di sekitar saluran Svendborgsund, di selatan Pulau Funen, Denmark. Oleh penduduk sekitar, lumba-lumba soliter itu dikenal sebagai Delle. Daerah ini berada di luar jangkauan lumba-lumba hidung botol, dan tidak ada lumba-lumba lain yang terlihat di dekatnya.
Para peneliti meletakkan alat perekam bawah air. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana keberadaan lumba-lumba soliter memengaruhi lumba-lumba pelabuhan. Mereka terkejut ketika mendengar Delle membuat begitu banyak suara.
“Karena penasaran, saya memutuskan untuk menambahkan perekam yang menangkap suara sebenarnya,” kata penulis utama Olga Filatova. Filatova adalah seorang ahli biologi cetacea di University of Southern Denmark.
“Saya pikir kami mungkin dapat menangkap beberapa siulan dari kejauhan atau sesuatu seperti itu. Kami tentu tidak mengantisipasi untuk merekam ribuan suara yang berbeda.”
Selama 69 hari antara 8 Desember 2022 dan 14 Februari 2023, peneliti mendeteksi 10.833 suara. Termasuk beberapa yang biasanya terkait dengan komunikasi. Suara-suara tersebut termasuk 2.291 siulan, 2.288 denyutan cepat, 5.487 suara nada frekuensi rendah, dan 767 suara perkusi.
Di antara suara-suara ini, lumba-lumba menghasilkan tiga siulan khas. “Lumba-lumba hidung botol memiliki apa yang dikenal sebagai siulan khas. Siulan itu diyakini unik untuk setiap lumba-lumba, seperti sebuah nama,” kata Filatova. “Jika kami tidak tahu bahwa Delle sendirian, kami mungkin akan menyimpulkan bahwa sekelompok yang terdiri dari sedikitnya tiga lumba-lumba. Suara-suara itu seperti sekelompok lumba-lumba yang sedang dalam berbagai interaksi sosial.”
Filatova tidak menduga akan mendengar vokalisasi apa pun, apalagi suara yang berhubungan dengan komunikasi. Suara-suara tersebut secara tradisional dianggap komunikatif. Artinya, setidaknya harus ada dua lumba-lumba yang 'berbicara' satu sama lain. Namun, Delle benar-benar sendirian.
Awalnya, para ilmuwan bertanya-tanya apakah lumba-lumba itu mungkin mencoba berkomunikasi dengan seorang surfer. Namun mereka juga merekam suara-suara itu di malam hari.
“Jelas tidak ada manusia di dalam air,” kata Filatova.
Baca Juga: Singkap Cara Hewan Memilih Pemimpin, Ada yang Berdasarkan 'Ketampanan'
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR