Bahkan Wabah Justinian, yang sering digambarkan sebagai salah satu pandemi paling mematikan dalam sejarah dunia, dibesar-besarkan secara tidak proporsional. Bukti arkeologis tidak mendukung keruntuhan populasi yang begitu cepat atau krisis ekonomi yang terjadi setelahnya yang tidak dapat diubah.
Bukti yang tak terbantahkan
Faktanya, ada wabah kecil yang disebutkan oleh sumber-sumber yang memiliki reputasi baik pada periode ini. Sumber-sumber lain menunjukkan bagaimana penelitian yang dilakukan terhadap genetika wabah. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa wabah itu tiba di Eropa jauh lebih awal dari yang diyakini sebelumnya. Wabah tersebut pun hidup berdampingan dengan populasi.
Mengenai perdagangan, mereka menganalisis bangkai kapal dari Mediterania di Marseille, Naples, Carthage, Spanyol timur, dan Aleksandria. Pada suatu saat di paruh kedua abad ke-7, kapal-kapal Romawi, yang berjejer di pantai dalam jumlah ratusan, mulai menghilang.
Barang-barang Romawi dari periode ini di Israel, Tunisia, Yordania, Siprus, Turki, Mesir, dan Yunani menunjukkan kemakmuran. Dan arus perdagangan yang masih sangat utuh. Bahkan, tampaknya ada peningkatan kemakmuran dan demografi. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan jumlah permukiman di Kekaisaran Romawi Timur, setelah tahun 550-an.
“Informasi tersebut membuat kami menyimpulkan bahwa Kekaisaran Romawi Timur mulai mengalami kemunduran setelah masalah muncul dalam perdagangan. Juga setelah kegagalan militer,” kata Cosijns.
Para peneliti juga mempertimbangkan 16.000 potong tembikar yang ditemukan di Nessana, barat daya Negev (Yudea). Perdagangan tembikar berkembang pesat selama akhir abad ke-6 dan awal abad ke-7. Peningkatan itu mencerminkan peningkatan kapasitas industri dan kemakmuran wilayah tersebut.
Analisis terakhir adalah salah satu studi kasus mendalam di Elusa, juga di Gurun Negev. Studi sebelumnya menyatakan bahwa ditinggalkannya tempat pembuangan sampah kota di sini merupakan indikasi keruntuhan sosial. Namun penanggalan sampah tampaknya terbatas dan tidak mewakili keseluruhan.
Kemungkinan terjadi penurunan stabilitas secara bertahap dan struktur sosial ekonomi perlahan terkikis akibat invasi dari Persia. Juga perluasan wilayah Kesultanan Islam. Fragmentasi aktivitas perdagangan yang lambat dan gangguan dalam praktik pertanian menegaskan hal ini.
“Kami pikir mencari perubahan iklim dan wabah sebagai penyebab setiap perubahan signifikan dalam sejarah adalah hal yang bermasalah. Pendekatan ini dapat memengaruhi perdebatan perubahan iklim saat ini ketika mengeklaim bahwa perubahan iklim di masa lalu menyebabkan masalah,” tambah Cosijns
Kedua peneliti menyimpulkan bahwa menyalahkan wabah dan iklim atas kemunduran manusia itu tidak tepat. Pasalnya, hal itu membuat perubahan atau kemunduran yang disebabkan manusia tidak dianggap serius.
Ini yang Terjadi pada Tubuh Manusia Ketika Berada di Zona Kematian Gunung Everest
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR