Namun, ini tampaknya merupakan deskripsi yang tidak lazim, dengan sebagian besar sumber menggambarkan Ladon hanya memiliki satu kepala (meskipun beberapa representasi artistik awal menyebutkan bahwa ia memiliki dua atau tiga kepala).
Ladon juga digambarkan memiliki punggung berwarna kuning kecokelatan dan ia tidak pernah tidur. Mitografer Apollodorus memperluas kisah tentang Ladon, naga penjaga Taman Hesperides, dengan menekankan bahwa makhluk ini tidak hanya "tidak pernah tidur" tetapi juga memiliki sifat abadi.
Setelah Ladon dikalahkan—dalam beberapa versi oleh Heracles—kisahnya tidak berakhir begitu saja. Sebagai penghormatan atau pengingat atas perannya sebagai penjaga setia pohon apel emas, Ladon diabadikan di langit sebagai konstelasi Draco, yang berarti "naga" dalam bahasa Latin.
Orang Yunani juga menyebut konstelasi ini sebagai Ophis, yang berarti "ular." Dengan menempatkannya di langit, Ladon menjadi simbol keabadian, sebuah pengingat akan mitosnya yang kini dapat dilihat manusia di bintang-bintang.
Tradisi ini adalah cara mitos Yunani mengabadikan tokoh-tokoh penting, menjadikan mereka bagian dari kosmos yang selalu dikenang.
Ikonografi
"Pada pertengahan abad keenam SM, Ladon menjadi subjek populer dalam seni visual, muncul dalam karya-karya yang terkenal di zaman kuno tetapi sayangnya tidak bertahan," kata Avi.
Karya-karya tersebut termasuk patung-patung kayu yang dibuat oleh Theocles untuk Perbendaharaan Epidamnians di Olympia, yang menunjukkan ular melingkari pohon apel emas di Taman Hesperides.
Dalam karya seni yang masih ada, Ladon biasanya ditampilkan di Taman Hesperides. Sejumlah vas dari Italia Selatan menampilkan Ladon bersama dengan Hesperides atau diberi makan oleh Hesperides.
Dalam beberapa penggambaran, ia digambarkan sedang melawan Heracles, tetapi dalam penggambaran lain Heracles tampaknya menghindari ular itu dengan mengirim Atlas untuk mengambilkan apel untuknya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR