"Memang hari ini kami baru menanam 5.000 pohon, tetapi sebenarnya jika diakumulasikan dengan grup kami, seperti PGN Mas dan Pertagas, itu dalam setengah tahun ini kami sudah menanam sekitar 12.000 bibit khusus untuk tanaman mangrove saja," imbuhnya.
Dodo juga menambahkan bahwa penanaman mangrove ini merupakan upaya PGN untuk mengurangi emisi karbon. Upaya ini pada akhirnya menjadi ikhtiar PGN dalam mitigasi perubahan iklim.
"Kita sendiri tahu bahwa mangrove punya tingkat mereduksi karbon lebih besar dari tanaman-tanaman biasa, hingga tiga kali lebih besar," papar Dodo.
Banyak riset mengungkap bahwa ekosistem mangrove mampu menyerap karbon dalam jumlah besar. Lebih dari itu, hutan mangrove bahkan diyakini bisa menyimpan karbon sepuluh kali banyak daripada hutan terestrial. Jadi, mendukung ekosistem mangrove amatlah penting untuk menghambat laju krisis iklim global.
Penanaman pohon mangrove dan berbagai jenis pohon lain oleh PGN merupakan komitmen perusahaan untuk menembus karbon (carbon offset). Dalam kegiatan operasinya, perusahaan apa pun pasti mengeluarkan emisi karbon, sehingga penanaman pohon yang bisa menyerap emisi karbon merupakan usaha untuk menembus emisi karbon tersebut.
Dodo berkata, "Di tahun 2024 ini kami sudah menanam sekitar 182 ribu tanaman sehingga jika diakumulasi ini cukup besar untuk carbon offset yang ada."
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR