Selain itu, kyrios berfungsi sebagai penghubung antara dunia privat perempuan dan dunia publik, yang umumnya tidak melibatkan mereka.
Peralihan status kyrios dari ayah atau saudara laki-laki ke suami memiliki nilai strategis. Hal ini memungkinkan sang ayah untuk lebih fokus pada dirinya sendiri dan anak-anak lainnya. Dengan demikian, pernikahan menjadi langkah strategis yang umum dilakukan dalam berbagai masyarakat kuno.
Cinta dalam Pernikahan
Dalam pernikahan Yunani Kuno, cinta bukanlah elemen utama, terutama di awal hubungan. Meskipun demikian, cinta dapat tumbuh seiring waktu.
Namun, tujuan utama pernikahan lebih pada memberikan perlindungan kepada perempuan muda, yang sering kali menikah sebelum usia 15 tahun.
Pernikahan dini ini sebagian besar bertujuan untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan perempuan muda.
Meski alasan di balik praktik ini belum sepenuhnya dipahami, pernikahan pada usia muda dianggap sebagai cara untuk memberikan jaminan lebih besar bagi putri mereka.
Hubungan terbaik yang diharapkan dari pernikahan ini adalah sesuatu yang disebut philia, yang berarti persahabatan erat.
Philia dapat mencakup cinta, tetapi jarang bersifat erotis. Hubungan seksual biasanya dilakukan semata-mata untuk tujuan memiliki anak.
Pria yang sudah menikah sering mencari hubungan seksual di luar pernikahan. Hal ini dianggap wajar. Namun, perempuan yang melanggar kehormatan keluarga dengan berhubungan di luar pernikahan dituduh melakukan moicheia.
Akibatnya, ia akan dilarang mengikuti upacara keagamaan umum, yang pada dasarnya berarti ia dikecualikan dari kehidupan publik.
Baca Juga: Tragedi Dosa Kesombongan Antigone dan Polynices dalam Mitologi Yunani
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR