Untuk mengantisipasi capek akibat perjalanan yang jauh Putri Handayani menyiapkan istirahat yang cukup, yakni dua hari di Punta Arenas dan dua hari di Union Glacier Camp, yang merupakan camp pertama begitu masuk Antarktika, dekat blue-ice runway di mana pesawat mendarat.
“Di sini sekalian beraklimatisasi dan latihan beberapa mountaineering skills, seperti glacier travel system, rope management, crevasse rescue, self arrest dan lain-lain bersama tim,” jelas Putri.
Bagi banyak pendaki dunia, Gunung Vinson menawarkan keindahan hamparan salju yang amat luas. Saking jarangnya pendakian, tidak heran jika kawasan ini terbilang sunyi yang ekstrim. Semua kegiatan di Antarktika memang hanya berlangsung selama musim panas sekitar bulan Oktober/November sampai Januari/Februari, ketika matahari bersinar terus menerus tanpa malam.
Selebihnya, ketika Antarktika gelap berbulan-bulan pada musim dingin, hampir tidak ada kehidupan sama sekali di sini. Karenanya perjalanan tersebut bukan sekadar sebuah pendakian, melainkan petualangan alam liar di titik terakhir bumi.
Dibandingkan Gunung Denali, misalnya, pendakian Gunung Vinson dapat dikatakan tidak lebih sulit. Namun, gunung ini menghadirkan tantangannya tersendiri. Vinson bisa angkuh karena menghalangi pendaki bergerak maju oleh suhu superdingin. Suhu rendah hingga mencapai minus 40 derajat Celcius digandakan dengan angin berkecepatan kencang seringkali memukul semangat pendaki dan berakhir gagalnya mencapai puncak.
Seperti yang pernah dialami oleh Putri pada pendakian pertama pada 2023. Pendakian yang dimulai 6 Desember 2023 dan seharusnya berakhir pada 13 Desember 2023 harus terhenti saat Putri sedang menuju puncak (summit day) pada 12 Desember 2023.
Cuaca amat buruk dan angin berhembus kencang. Demi keselamatan para pendaki, tim memutuskan untuk berbalik dan turun ke Vinson Base camp untuk beristirahat.
“Saya tidak bisa merasakan jari-jari saya saking dinginnya. Hari itu suhu sekitar minus 38 derajat Celcius, yang dengan wind chill terasa hingga minus 45 sampai 50 derajat Celcius. Risiko frostbite sangat tinggi dalam kondisi seperti ini,” kenang pemilik gelar MBA dari Pittsburgh University, Pennsylvania, Amerika Serikat ini.
Kendati sangat ekstrim catatan pendakian Mount Vinson termasuk menakjubkan. Dari lebih 1.200 pendaki yang pernah mendaki gunung ini tidak ada catatan buruk, termasuk kematian pendaki. Musim pendakian terbaik biasanya dilakukan pada akhir hingga awal tahun.
Pendakian Vinson membutuhkan kekuatan fisik terutama menghadapi suhu sangat rendah. Selain itu juga teknik pendakian gunung es dan salju.
Setiap pendaki membawa sendiri peralatan, perlengkapan dan logistiknya. Rata-rata seorang pendaki bisa membawa total 35-45 kg beban yang dibagi antara lain 10-15 kg di ransel dan selebihnya antara 25-30 kg diangkut memakai sled yang ditarik oleh pendaki.
Menurutnya, persiapan untuk pendakian kali ini sama dengan pendakian sebelumnya, mencakup fisik, mental, medical, logistik, dan finansial. “Namun yang secara khusus lebih ditekankan kali ini adalah persiapan medical, karena dari pendakian sebelumnya mengalami sesak nafas, nyeri di bagian dada dan batuk parah justru ketika turun,” ujar Putri.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR