Nationalgeographic.co.id—Pemerintah Indonesia sudah mulai menjalankan program makan gratis untuk semua anak sekolah di seantero negeri. Beberapa hasil studi di sejumlah negara menunjukkan bahwa program makan gratis seperti ini penting dan berdampak baik.
Para ilmuwan sepakat akan pentingnya kebiasaan makan yang sehat, terutama di awal kehidupan. Makan makanan bergizi sangatlah penting untuk gizi, kesehatan, dan perkembangan anak secara keseluruhan.
Program makan gratis di sekolah telah mendapatkan perhatian yang signifikan sebagai pendorong makan sehat dan prestasi akademik. Program ini menyediakan makanan gratis untuk semua siswa, terlepas dari pendapatan keluarga mereka.
Daniel Henrique Bandoni, peneliti dari Nutrition and Food Service Research Center, Federal University of São Paulo (UNIFESP), Santos, Brasil, bersama rekan-rekannya pernah membuat makalah studi berjudul "It is time: free meals at schools for all". Makalah tersebut telah tembus British Journal of Nutrition dan telah dipublikasikan secara daring oleh Cambridge University Press pada November 2023.
Bandoni menjelaskan hasil studi tersebut ke dalam sebuah artikel di blog Cambridge. Dia mengungkapkan bahwa program makan gratis ini memiliki beberapa manfaat. Salah satunya adalah dari sisi keadilan.
Program makan gratis di sekolah "memastikan bahwa semua siswa memiliki akses ke makanan sehat, terlepas dari status sosial ekonomi mereka," tulis Bandoni. "Ini dapat membantu mengurangi kerawanan pangan dan meningkatkan keadilan dalam hasil kesehatan."
Manfaat kedua adalah peningkatan prestasi akademik. "Penelitian telah menunjukkan bahwa siswa yang makan makanan teratur berprestasi lebih baik di sekolah," imbuh Bandoni lagi.
Manfaat ketiga adalah pengurangan ketidakhadiran. Siswa yang lapar lebih mungkin tidak masuk sekolah. Program makan gratis di sekolah dapat membantu mengurangi ketidakhadiran dan meningkatkan kehadiran di sekolah.
Manfaat keempat adalah peningkatan hasil kesehatan. Program makan gratis di sekolah universal dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak secara keseluruhan dengan memberi mereka akses ke makanan sehat.
"Dalam konteks ini, Brasil dan India menjadi studi kasus yang menarik. Program Makanan Sekolah Brasil (PNAE) adalah salah satu yang terbesar di dunia, yang menyediakan akses universal ke setidaknya satu makanan gratis setiap hari untuk semua siswa di sekolah negeri," tulis Bandoni.
Program ini menekankan pedoman gizi, memprioritaskan makanan segar dan yang diproses secara minimal yang dibeli dari petani keluarga, dan telah terbukti berdampak positif pada pola makan dan status gizi siswa.
Baca Juga: Di India, Program Makan Gratis Malah Sempat Menewaskan 23 Anak Sekolah
Demikian pula, program Makanan Siang (MDM) India, program pemberian makanan sekolah terbesar di dunia, mencakup lebih dari 100 juta anak.
"MDM telah menunjukkan dampak positif pada prestasi belajar, pendaftaran bersih, dan manfaat gizi antargenerasi, yang berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan anak," jelasnya.
Bukti dari Brasil dan India menunjukkan bahwa makanan sekolah gratis universal berdampak positif pada asupan makanan, status gizi, prestasi belajar, dan kehadiran di sekolah.
Dalam menghadapi tantangan global, seperti pandemi Covid-19 dan meningkatnya kerawanan pangan, program makan gratis di sekolah telah terbukti dapat beradaptasi dan penting dalam memastikan ketahanan pangan bagi keluarga dan masyarakat.
Program makan gratis ini tidak hanya menyediakan makanan tetapi juga memainkan peran penting dalam mempromosikan sistem pangan yang berkelanjutan. Dengan memasukkan komponen pasokan lokal, program ini dapat merangsang pasar lokal, mendukung petani keluarga, dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Program makan gratis yang berkelanjutan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pembelian lokal, mengurangi pemborosan makanan, dan memasukkan pendidikan gizi yang berfokus pada keberlanjutan.
Bandoni menegaskan bahwa pendidikan pangan dan gizi merupakan komponen utama dalam program makan gratis. Hal ini memengaruhi pilihan makanan dan mempromosikan praktik makan sehat.
"Program-program ini menawarkan kesempatan untuk terpapar dan mengakses makanan sehat, yang berkontribusi pada perubahan kebiasaan makan dan ketahanan pangan jangka panjang," tulisnya.
Dia juga menyatakan bahwa sistem pangan global saat ini menimbulkan risiko kesehatan masyarakat. Maka, program makan gratis dapat menjadi katalisator untuk perubahan positif.
"Karena sekolah berfungsi sebagai pendorong perubahan sosial, menyediakan makanan sehat dan gratis untuk semua siswa sangat penting untuk berkontribusi pada kualitas makanan, kesehatan, dan kesejahteraan anak-anak dan remaja di seluruh dunia," simpulnya.
Dia menegaskan, "Sudah saatnya menyediakan makanan sehat dan gratis di sekolah untuk semua orang."
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR