Penerapan Undang-Undang Udara Bersih tahun 1970 di Amerika Serikat membatasi penggunaan bensin bertimbal. Undang-undang itu menyebabkan penurunan yang signifikan dalam kadar timbal dalam darah manusia. Penurunan ini memungkinkan peneliti untuk lebih memahami bagaimana paparan tersebut memengaruhi kesehatan dan perkembangan kognitif. Khususnya di antara anak-anak yang lahir antara tahun 1950 dan 1985.
Seperti yang dicatat McConnell, “Penurunan polusi timbal selama tiga dekade terakhir telah menyoroti dampak buruknya pada perkembangan manusia.”
Pada orang dewasa, paparan tingkat tinggi dikaitkan dengan infertilitas, anemia, kehilangan memori, penyakit kardiovaskular, kanker, dan respons imun yang melemah. Bagi anak-anak, paparan minimal sekalipun dapat mengakibatkan skor IQ yang lebih rendah, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan prestasi akademik.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menganggap kadar timbal dalam darah sebesar 3,5 µg/dl sebagai titik awal untuk intervensi medis bagi anak-anak. Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat juga menyatakan bahwa tidak ada tingkat paparan timbal tanpa risiko.
“Timbal diketahui memiliki berbagai dampak terhadap kesehatan manusia. Namun kami memilih untuk fokus pada penurunan kognitif karena itu adalah sesuatu yang dapat kami hitung,” kata rekan penulis studi Nathan Chellman, asisten profesor riset hidrologi salju dan es di DRI.
“Penurunan IQ sebesar 2 hingga 3 poin kedengarannya tidak banyak. Namun jika Anda menerapkannya pada hampir seluruh populasi Eropa, itu merupakan masalah besar.”
Studi ini mengungkap bahwa polusi timbal di atmosfer dimulai pada Zaman Besi. Kemudian mencapai puncaknya pada akhir abad ke-2 SM di puncak Republik Romawi. Tingkat polusi ini menurun secara signifikan selama abad ke-1 SM di tengah krisis Republik Romawi. Lalu meningkat lagi sekitar tahun 15 SM seiring dengan munculnya Kekaisaran Romawi. Polusi timbal tetap tinggi hingga terkena dampak Wabah Antoninus dari tahun 165 hingga 180-an M.
Baru pada Abad Pertengahan di awal milenium ke-2 M, polusi timbal Arktika melampaui tingkat yang terjadi selama puncak kejayaan Romawi. Penelitian ini menunjukkan bahwa lebih dari 500 kiloton timbal dilepaskan ke atmosfer Bumi selama hampir dua abad di puncak kejayaan Romawi.
Catatan inti es menunjukkan polusi timbal Arktika mencapai 40 kali lebih tinggi selama puncak bersejarahnya di awal tahun 1970-an. Tapi studi ini menyoroti bagaimana aktivitas industri telah memengaruhi kesehatan manusia selama ribuan tahun, seperti yang dicatat oleh McConnell.
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences dengan tajuk Pan-European atmospheric lead pollution, enhanced blood lead levels, and cognitive decline from Roman-era mining and smelting.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR