Nationalgeographic.co.id—Paparan timbal telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, khususnya yang memengaruhi perkembangan kognitif anak-anak, bahkan pada tingkat yang rendah. Para peneliti dari Desert Research Institute (DRI) memanfaatkan catatan polusi atmosfer yang ditemukan di inti es Arktika. Dari data tersebut, mereka melacak polusi timbal selama Kekaisaran Romawi.
Penelitian lain didasarkan pada hal catatan polusi tersebut. Tim memeriksa tiga catatan inti es untuk menentukan polusi timbal di Arktika dari tahun 500 SM hingga 600 M. Periode ini mencakup kebangkitan dan kejatuhan Kekaisaran Romawi dan berfokus pada periode puncaknya, yang dikenal sebagai Pax Romana.
Penelitian ini menggunakan isotop timbal untuk melacak aktivitas penambangan dan peleburan sebagai kemungkinan sumber polusi selama masa ini. Dengan menggunakan model komputer canggih dari pergerakan atmosfer, peneliti membuat peta yang menunjukkan tingkat polusi timbal di seluruh Eropa. Penelitian ini juga berkorelasi dengan temuan yang menghubungkan paparan timbal dengan penurunan kognitif. Hal ini menunjukkan potensi penurunan tingkat IQ setidaknya 2 hingga 3 poin di kalangan orang Eropa karena paparan timbal historis.
“Penelitian ini adalah studi pertama yang mengambil catatan polusi dari inti es dan membaliknya untuk mendapatkan konsentrasi polusi di atmosfer. Kemudian menilai dampaknya pada manusia,” kata Joe McConnell, profesor riset hidrologi di DRI dan penulis utama studi tersebut.
“Ide bahwa kita dapat melakukan ini selama 2.000 tahun yang lalu cukup baru dan menarik.”
Catatan masa lalu yang terawetkan dalam es
Laboratorium Inti Es McConnell di DRI mempelajari inti es dari Greenland dan Antartika selama beberapa dekade. Dengan menggunakan bor besar, tim tersebut mengekstraksi kolom es hingga sepanjang 3.352 meter untuk menjelajahi sejarah Bumi. Menganalisis letusan gunung berapi di es membantu membangun garis waktu yang tepat sebagai penanda sejarah. Gelembung gas mengungkap kondisi atmosfer masa lalu, sementara polutan seperti timbal menunjukkan aktivitas pertambangan dan industri di masa lalu.
Lebih dari 20 tahun yang lalu, McConnell mengembangkan metode untuk catatan timbal terperinci dalam inti es. Arkeolog dan sejarawan bekerja sama dengannya untuk mempelajari periode Romawi menggunakan teknik canggih ini untuk menyelesaikan pertanyaan sejarah.
“Hasil penelitian ini mengubah pemahaman kita tentang era tersebut dengan menemukan hubungan antara catatan polusi timbal dan peristiwa historis. Misalnya penurunan populasi yang terkait dengan wabah dan pandemi berkala,” imbuh rekan penulis dan sejarawan kuno Andrew Wilson dari Universitas Oxford.
Pemahaman yang berkembang tentang bahaya polusi timbal
Polusi timbal kuno terutama berasal dari penambangan perak, tempat mineral galena yang kaya timbal diproses untuk mengekstraksi perak. Metode ini melepaskan ribuan ons timbal ke atmosfer untuk setiap ons perak yang diproduksi. Sebaliknya, selama abad ke-20, emisi kendaraan dari pembakaran bensin bertimbal menjadi sumber utama polusi timbal.
Baca Juga: Kuburan Purba Berusia 12.000 Tahun Ungkap Sejarah Produksi Timbal
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR