Menariknya, ketika para ilmuwan mencari keberadaan lipokartilago pada makhluk hidup lainnya, mereka menemukannya pada berbagai bagian tubuh mamalia seperti telinga, hidung, sternum, dan laring. Namun, jaringan unik ini absen pada burung, amfibi, dan reptil yang tidak memiliki telinga luar.
Ini menunjukkan bahwa lipokartilago "mungkin telah berkontribusi pada pendengaran yang luar biasa dari mamalia," kata Markéta Kaucká, seorang ahli biologi perkembangan di Institut Max Planck untuk Evolusi Biologi yang tidak terlibat dalam penelitian ini, kepada Mitch Leslie dari Science.
Hasil efisiensi evolusi
Penelitian lainnya yang diterbitkan di jurnal Nature awal tahun ini menunjukkan bahwa gen yang bertanggung jawab atas pembentukan telinga luar kita ternyata memiliki akar evolusi yang jauh lebih kuno, yaitu gen yang pada awalnya berfungsi untuk membentuk insang pada ikan.
Penemuan ini memberikan pemahaman baru yang mendalam tentang proses evolusi yang rumit dan kreatif.
Sebelumnya, para ilmuwan telah mengetahui bahwa tulang rahang pada ikan purba berevolusi menjadi tiga tulang kecil di telinga tengah mamalia. Namun, asal-usul telinga luar yang sebagian besar terdiri dari tulang rawan yang mudah rusak ini masih menjadi misteri besar dalam dunia paleontologi.
"Ketika kami memulai proyek ini, asal-usul evolusioner telinga luar adalah kotak hitam total," kata Gage Crump, salah satu penulis studi Nature dan ahli biologi perkembangan di University of Southern California, dalam sebuah pernyataan.
Melalui penelitian intensif, tim ilmuwan berhasil mengidentifikasi pola aktivitas gen dan urutan DNA yang serupa antara jaringan insang ikan zebra dan tulang rawan telinga manusia.
Temuan ini menunjukkan bahwa ketika ikan purba berevolusi menjadi vertebrata darat, mereka tidak perlu membangun struktur telinga luar yang sama sekali baru.
Sebaliknya, mereka memanfaatkan kembali program genetik yang sudah ada untuk membentuk insang dan memodifikasinya untuk tujuan pendengaran.
Ini merupakan contoh klasik dari efisiensi evolusi, di mana organisme memanfaatkan kembali alat-alat genetik yang sudah ada untuk menghasilkan struktur dan fungsi yang baru.
Baca Juga: Dunia Hewan: Bagaimana Paus Sperma Mendapatkan Namanya yang Unik?
KOMENTAR