Kerusakan yang terus berlanjut dapat merusak upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati yang unik di Sulawesi. Oleh karena itu, upaya melindungi ekosistem dari pertambangan menjadi sangat penting.
Beberapa akademisi dan aktor lainnya telah mengajukan rekomendasi pendekatan penambangan nikel yang adil dan berkelanjutan. Ada tiga hal yang ditekankan para peneliti studi ini.
Pertama, memperkuat standar lingkungan dan sosial. Menurut para peneliti, pemerintah dan perusahaan tambang harus menerapkan standar lingkungan dan sosial yang ketat untuk meminimalkan dampak pada ekosistem dan masyarakat.
"Ini termasuk regulasi ketat tentang deforestasi dan pengelolaan air, serta perlindungan bagi pekerja dan masyarakat terdampak," tulis mereka.
Perusahaan tambang dapat mengacu pada kerangka kerja seperti OECD Due Diligence Guidelines untuk memastikan proses identifikasi, pencegahan, dan pertanggungjawaban dampak buruk yang timbul akibat aktivitas pertambangan mereka.
"Pada saat yang sama, aktor negara harus terus memenuhi kewajiban untuk melindungi dan menghormati hak-hak pihak yang terdampak kegiatan penambangan," tambah mereka.
Kedua adalah memastikan partisipasi masyarakat. Para peneliti menegaskan bahwa komunitas lokal harus menjadi pusat dalam pengambilan keputusan terkait proyek penambangan.
"Proses konsultasi dan persetujuan yang inklusif dapat membantu meminimalkan dampak negatif," tulis mereka. "Ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa pertambangan tidak merugikan mereka yang bergantung pada lingkungan dalam mencari nafkah."
Pelibatan komunitas dalam pengambilan keputusan dapat membantu meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan tambang sekaligus pembagian manfaatnya. Studi di Sulawesi membuktikan bahwa pelibatan masyarakat setempat dalam mengevaluasi proses produksi nikel dapat menciptakan aksi korektif untuk memperbaiki keadaan.
Lebih dari itu, umpan balik dari masyarakat setempat tidak hanya dapat memastikan kepatuhan hukum aktivitas pertambangan, tetapi juga menyelaraskan aspirasi dan kondisi masyarakat terdampak.
Ketiga adalah membangun pemantauan dan akuntabilitas yang kuat. Para peneliti menekankan bahwa pemantauan dan evaluasi secara rutin terhadap operasi pertambangan, dari awal hingga akhir, sangatlah penting. Tidak hanya untuk nikel tetapi juga komoditas lainnya.
Perusahaan harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan dan dampak sosial, sementara praktik yang berhasil harus ditonjolkan untuk menjadi model bagi industri lainnya.
"Pengawasan independen oleh LSM dan kelompok lokal dapat meningkatkan transparansi, memastikan akuntabilitas, dan mendorong praktik terbaik," tulis para peneliti.
"Kita berkejaran dengan waktu," tegas mereka. "Dengan transisi rendah karbon yang semakin cepat, kita memerlukan tindakan segera untuk mencegah kerusakan lingkungan dan sosial secara global."
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR