Angin perubahan mulai terasa
Di tengah ketergantungan Tiongkok pada batu bara yang masih besar, ada indikasi perubahan yang mungkin terjadi.
Meskipun Tiongkok telah menyetujui rekor proyek pembangkit listrik tenaga batu bara baru pada tahun 2022 dan 2023, dengan kapasitas melebihi 100 GW per tahun, pada paruh pertama tahun 2024, perizinan proyek baru mengalami penurunan drastis, hanya 12 proyek baru (9,1 GW) yang disetujui. Angka ini hanya mencakup 8% dari total proyek yang disetujui pada tahun 2023.
"Pergeseran ini kemungkinan besar disebabkan oleh Tiongkok yang mengembangkan lebih banyak energi terbarukan, terutama tenaga surya dan angin," jelas Dais.
Pada paruh pertama tahun 2024, total kapasitas tenaga surya dan angin di Tiongkok mencapai 1.180 GW, hampir 40% dari total kapasitas pembangkit listrik nasional. Lebih mencolok lagi, energi terbarukan berhasil melampaui batu bara (38,1%) untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Pada tahun 2023, Tiongkok memesan kapasitas tenaga surya yang setara dengan seluruh dunia jika digabungkan, menurut data dari Badan Energi Internasional. Tiongkok juga memasang turbin angin baru 66% lebih banyak pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, Tiongkok tampaknya masih menyeimbangkan pengembangan energi terbarukan yang mencetak rekor dengan ketergantungan yang berlebihan pada batu bara untuk sektor energinya. Meskipun demikian, pendekatan ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitasnya dalam jangka panjang.
Lonjakan persetujuan proyek pembangkit listrik tenaga batu bara besar-besaran di Tiongkok dari tahun 2022 hingga 2023 akan memiliki dampak jangka panjang selama beberapa dekade mendatang, terlepas dari seberapa banyak proyek energi terbarukan yang dibangun.
Pada paruh pertama tahun 2024, kegiatan konstruksi proyek pembangkit listrik tenaga batu bara tetap berjalan seolah tanpa hambatan, dengan proyek senilai lebih dari 41 GW yang sedang dibangun.
Mengapa Tiongkok masih bergantung pada batu bara?
Tiongkok masih sangat bergantung pada batu bara untuk memenuhi kebutuhan energinya karena beberapa faktor yang kompleks. Permintaan listrik di Tiongkok terus meningkat, bahkan mencatatkan rekor tertinggi pada musim panas tahun 2024 akibat gelombang panas.
Baca Juga: Kapal Kuno Kekaisaran Romawi Ditemukan di Tambang Batu Bara di Serbia
KOMENTAR