Nationalgeographic.co.id—Generasi Z atau seringkali disebut dengan ‘Gen Z’ adalah generasi yang lahir antara tahun 1997-2010. Sedangkan generasi yang lahir setelahnya, atau dimulai dari tahun 2011 hingga sekarang telah mendapat sebutan baru, yaitu Generasi Alpha.
Seiring perkembangan kemajuan teknologi informasi yang berkembang begitu cepatnya, telah memengaruhi karakter dari masing-masing generasi, terutama adalah Gen Z. Banyak yang mengatakan bahwa Gen Z kurang motivasi dalam bekerja, bahkan ada juga yang mengatakan mereka lemah.
Pasar kerja memiliki banyak nuansa dan pengusaha yang menghadapi banyak sekali tantangan ketika merekrut karyawan untuk perusahaan mereka. Tantangan diperoleh terutama dengan orang-orang yang lebih muda, yang berasal dari Gen Z.
Salah satu fakta yang menarik perhatian adalah kecepatan orang-orang ini diberhentikan oleh perusahaan, karena tidak memenuhi tuntutan dan tidak mencapai harapan. Apakah benar demikian yang berlaku bagi Gen Z?
Di negara Brasil, cerita tentang Gen Z dalam dunia kerja ini telah menjadi sorotan publik. Bahkan beberapa media memberitakannya secara gamblang: “Para bos memecat karyawan Gen Z dalam beberapa bulan karena kurangnya motivasi.”
“Menurut survei yang mewawancarai hampir 1.000 pemberi kerja di Amerika Serikat, kekurangan angkatan 2024 dapat mempersulit perekrutan orang yang baru saja menyelesaikan gelar mereka. Survei juga menunjukkan bahwa 1 dari 6 bos mengatakan mereka ragu untuk mempekerjakan lulusan universitas baru-baru ini,” tulis BNews dalam laporan yang dipublikasikan pada 02/02/2025.
"Di sisi lain, 1 dari 7 mengatakan mereka akan menghindari penerimaan mahasiswa baru tahun ini. Bagi 75% perusahaan yang disurvei, sebagian atau seluruh karyawan baru tidak memuaskan."
Mengapa Gen Z bisa mendapatkan perlakuan seperti itu? Apakah benar kesalahan hanya ada pada pihak Gen Z saja, atau justru para bos-bos yang saat ini semakin banyak yang berlaku sewenang-wenang terhadap bawahannya?
Sebenarnya, masalahnya bukanlah anak muda zaman sekarang yang malas, tetapi dunia telah berubah. Namun, banyak orang yang masih berpikir seolah-olah mereka masih hidup di tahun 90-an.
Di masa lalu, kebanyakan orang tidak punya banyak pilihan selain menerima pekerjaan apa pun yang datang kepada mereka, atau, seperti biasa, mereka hanya meneruskan profesi ayahnya.
Baca Juga: Mengenal Generasi Z dan Kerentanannya Terhadap Gangguan Mental
Source | : | Stanford News,BNews |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR