Sparta kemudian membantu memediasi kesepakatan antara para pejuang di Piraeus dan kelompok 3.000 di Athena sebelum menarik diri dari Attika.
Kedua pihak menyepakati perdamaian dengan syarat berikut:
1. Setiap warga Athena dapat kembali ke properti mereka masing-masing, kecuali properti milik Tiga Puluh Tiran, Kesebelas, dan Sepuluh yang pertama.
2. Kelompok-kelompok tersebut serta pendukung utama mereka dapat tetap tinggal di Eleusis.
3. Jika ada di antara mereka yang ingin kembali ke Athena, mereka harus menjalani euthynai (penyelidikan atas tindakan mereka saat menjabat).
Warga Athena bersumpah untuk memberikan amnesti dan tidak mengungkit kesalahan masa lalu.
Namun, satu konflik terakhir terjadi antara oligarki Athena yang tersisa di Eleusis dan demokrasi yang telah dipulihkan di Athena.
Beberapa orang buangan yang kembali ingin mengabaikan amnesti dan membalas dendam pada oligarki yang tinggal di Eleusis. Ketika Athena mendengar bahwa oligarki di Eleusis mulai merekrut tentara bayaran, warga Athena bergerak bersama untuk mengepung Eleusis.
Dengan tipu daya berupa negosiasi untuk mencapai kesepakatan, warga Athena berhasil membunuh semua komandan militer oligarki.
Nasib akhir anggota Tiga Puluh Tiran, Kesebelas, dan Sepuluh yang masih hidup tidak diketahui. Sejarawan Justin menyebut bahwa tirani berakhir, sementara orator Isocrates menyatakan bahwa "mereka yang paling bertanggung jawab atas kejahatan" dibunuh dalam konflik terakhir tersebut.
Namun, kedua sumber tidak memberikan rincian jumlah atau identitas korban. Demokrasi yang dipulihkan kemudian menyita properti milik Tiga Puluh Tiran, Kesebelas, Sepuluh, serta pendukung utama oligarki.
Karena kekejaman Tiga Puluh Tiran selama pemerintahan mereka, warga Athena sepenuhnya meninggalkan gagasan tentang "pemerintahan oligarki" selama empat puluh tahun berikutnya.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR