Nationalgeographic.co.id—Tiga Puluh Tiran adalah oligarki yang memerintah Athena pada zaman Yunani kuno. Meski hanya berkuasa selama delapan bulan, tetapi mereka membunuh lima persen dari populasi kota itu setelah Perang Peloponnesos.
Oligarki tiga puluh tiran memerintah secara singkat dari tahun 405 SM hingga 404 SM. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Polycrates dalam pidatonya yang memuji Thrasybulus untuk menggambarkan oligarki singkat selama 8 bulan yang memerintah Athena setelah Perang Peloponnesos
Tiga puluh tiran naik ke tampuk kekuasaan sebagai hasil dari perdebatan buntu antara seorang jenderal Athena dan Ecclesia (majelis legislatif rakyat Athena).
Jenderal tersebut mendukung pemerintahan yang demokrasi, sedangkan Ecclesia menginginkan oligarki.
Athena dihadapkan pada situasi untuk membuat pilihan ini karena baru saja dipaksa menyerah kepada pasukan Sparta, yang telah menghancurkan armada laut Athena dalam Pertempuran Aegospotami pada tahun 405 SM.
Pengepungan kota berikutnya oleh Lysander, yang memimpin pasukan laut Sparta dan Peloponnesos, membuat Athena tidak memiliki pilihan selain menyerah pada tahun 404 SM. Athena telah banyak kehilangan angkatan laut pada saat itu.
Baca Juga: Sebagai Tempat Kelahiran, Apakah Athena Kuno Benar-Benar Demokrasi?
Negosiasi penyerahan dimulai, tetapi kemajuan yang berarti sulit dicapai. Pada saat inilah jenderal Athena, Theramenes, meminta izin kepada Ecclesia untuk berbicara langsung dengan Lysander, yakin bahwa ia dapat membuat Sparta menyetujui syarat terbaik bagi Athena.
Setelah permintaannya dikabulkan, Theramenes bertemu Lysander di Samos, sebelum Lysander mengirimnya ke Sparta. Di depan majelis Sparta dan perwakilan Liga Peloponnesos, Theramenes merundingkan penyerahan akhir kotanya, yang mengakhiri Perang Peloponnesos.
Ada beberapa anggota Liga Peloponnesos yang ingin menghancurkan Athena hingga rata dengan tanah, tetapi Sparta menentang gagasan ini karena mereka memahami bahwa Athena adalah salah satu pusat kebudayaan pada masa itu.
Syarat yang disepakati adalah:
1. Athena harus menghancurkan tembok panjang di Piraeus.
Source | : | Greek Reporter |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR