Pengukuran tubuh manusia—terutama kepala dan tengkorak—terlihat objektif dan ilmiah, tetapi justru memperkuat konsep tipologi dalam membedakan kelompok manusia.
Dengan mengumpulkan data kuantitatif dalam jumlah besar, para ahli menghitung rata-rata, nilai tengah, dan deviasi standar untuk membuat profil statistik setiap populasi rasial.
Profil ini dianggap mewakili karakteristik khas masing-masing ras dan disajikan dalam bahasa ilmiah yang tampak meyakinkan.
Ketika profil statistik suatu kelompok dibandingkan dengan kelompok lainnya, ilmuwan ras berasumsi bahwa mereka dapat menentukan sejauh mana perbedaan rasial di antara kelompok-kelompok tersebut.
Namun, pendekatan tipologi ini didasarkan pada sejumlah asumsi yang keliru mengenai karakteristik fisik ras.
Salah satunya adalah keyakinan bahwa rata-rata statistik dapat secara akurat mewakili populasi yang luas, padahal kenyataannya, proses perhitungan rata-rata justru menghilangkan variasi dalam kelompok tersebut.
Ketergantungan pada angka rata-rata ini memungkinkan para sarjana menggambarkan kelompok manusia sebagai entitas yang terpisah, meskipun kenyataannya terdapat lebih banyak perbedaan di dalam masing-masing kelompok dibandingkan di antara kelompok-kelompok tersebut.
Kesalahan lain adalah anggapan bahwa karakteristik ras tidak berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mereka percaya bahwa pengukuran rata-rata, seperti tinggi badan, akan tetap sama di generasi berikutnya tanpa dipengaruhi oleh faktor eksternal, sebuah gagasan yang kemudian terbukti salah oleh para ilmuwan pada abad ke-20.
Ilmu Pengetahuan Awal dan Konsep Ras
Dalam budaya kolonial Eropa, konsep ras menjadi semakin penting seiring dengan upaya para pemimpin politik dan intelektual untuk membenarkan dominasi kolonial Eropa yang semakin luas, terutama di Amerika, serta perdagangan budak transatlantik.
Gagasan tentang superioritas rasial orang Eropa berkembang pesat, didukung oleh semangat ilmiah pada era Pencerahan yang berfokus pada klasifikasi makhluk hidup. Hal ini melahirkan berbagai sistem pembagian rasial yang digunakan untuk mendukung kebijakan kolonial dan perbudakan.
Source | : | Britannica |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR