Benjamin Van Doren, penulis pertama studi, mengatakan bahwa mereka mencari ketidakacakan, mencari pola dalam vokalisasi.
Para peneliti mengumpulkan data yang mendukung gagasan komunikasi lintas spesies dengan melihat apakah spesies burung yang berbeda terekam berdekatan saat mengeluarkan vokalisasi.
Penelitian ini menepis anggapan bahwa migrasi burung penyanyi adalah perjalanan yang sunyi.
Namun, data mereka masih belum mampu menguraikan dengan tepat apa yang dikatakan burung-burung itu.
Benjamin berpikir bahwa panggilan ini mungkin mengandung lebih banyak informasi daripada yang orang pahami saat ini.
Namun, mempelajari 'bahasa' bukan hanya tentang memahami apa yang kita dengar, tetapi juga tentang kemampuan berbicara.
Dalam hal ini, kita bisa menggunakan contoh burung drongo ekor bercabang ( Dicrurus adsimilis ).
Drongo memiliki kebiasaan mengikuti hewan lain dengan tujuan untuk mencuri sebagian makanan mereka.
Thomas Flower, seorang instruktur biologi di Universitas Capilano di Kanada, mempelajari burung-burung ini.
Baca Juga: Ilmuwan Akhirnya Pecahkan Misteri Ilmiah 'Tahun-Tahun Hilang' Penyu
Dia menemukan bahwa drongo akan menggunakan panggilan alam mereka sendiri, yakni suara memekik yang menunjukkan adanya predator yang mendekat.
Hal itu dilakukan untuk menakut-nakuti meerkat agar mau masuk ke dalam lubang mereka, sehingga drongo dapat menyambar dan mengambil sisa makanan mereka.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR