Nationalgeographic.co.id—Meskipun terdapat perbedaan kecil dalam komposisi kimia antara berbagai jenis minyak mentah serta metode penyulingan dan pencampuran yang digunakan dalam proses produksi, menarik untuk dicatat bahwa semua jenis bensin pada dasarnya menyimpan jumlah energi kimia yang setara.
Fenomena ini terungkap ketika kita mempertimbangkan proses pembakaran.
Baik itu bensin premium dengan nilai oktan tinggi yang seringkali diasosiasikan dengan performa, atau bensin reguler yang lebih ekonomis dan terkesan kurang mewah, keduanya, beserta semua tingkatan bensin yang ada di antara keduanya, menghasilkan energi termal atau panas yang sama ketika dibakar.
Energi inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh mesin kendaraan untuk diubah menjadi tenaga mekanis yang menggerakkan mobil kita. Namun, diskusi mengenai bensin dan energi tidak berhenti pada kuantitas energi panas yang dihasilkan.
Seperti yang ditekankan oleh Ahmed Ghoniem, seorang Profesor Teknik Mesin Ronald C. Crane yang berdedikasi di Massachusetts Institute of Technology (MIT), penting untuk juga mempertimbangkan efisiensi konversi energi.
Profesor Ghoniem menjelaskan bahwa pertanyaan krusialnya bukanlah hanya tentang berapa banyak energi panas yang terkandung dalam bensin, tetapi juga seberapa efektif mesin dapat mengubah energi panas mentah tersebut menjadi energi mekanis yang berguna.
"Dalam konteks ini," ujarnya seperti dilansir laman engineering.mit.edu, "dapat diargumentasikan bahwa penggunaan bahan bakar dengan oktan tinggi dalam mesin yang dirancang sesuai pada akhirnya dapat menghasilkan tenaga mekanis yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah bahan bakar yang sama dengan oktan yang lebih rendah."
Poin penting dari pernyataan Profesor Ghoniem adalah bahwa manfaat bahan bakar oktan tinggi tidaklah universal. Bahan bakar ini memberikan keuntungan performa yang signifikan pada jenis mobil tertentu, namun mungkin tidak memberikan perbedaan yang berarti pada mobil lainnya.
Secara khusus, bahan bakar oktan tinggi memberikan keunggulan pada mesin-mesin yang berorientasi pada performa, terutama mesin yang memiliki rasio kompresi yang lebih tinggi. Mesin jenis ini dirancang untuk membakar bensin pada tekanan dan suhu yang lebih ekstrem.
Dalam kondisi pembakaran yang lebih intens ini, bensin oktan tinggi memungkinkan terciptanya efisiensi termodinamika yang lebih baik. Artinya, persentase yang lebih besar dari energi panas yang terkandung dalam bensin berhasil dikonversi menjadi tenaga penggerak yang efektif.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan nilai oktan? Nilai oktan pada dasarnya adalah ukuran kemampuan bensin untuk menahan tekanan. Ini mencerminkan seberapa stabil dan merata bensin terbakar dalam kondisi operasional yang berat, seperti saat akselerasi mendadak atau ketika mesin dipacu dalam kecepatan tinggi.
Baca Juga: Metode Ilmiah Ini Sukses Ubah Karbon Dioksida Menjadi Energi Bersih, Sangat Efisien
KOMENTAR