Nationalgeographic.grid.id—Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Arsjad Rasjid, menegaskan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen—sebuah ambisi yang dicanangkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk periode 2024-2029—keberlanjutan adalah faktor kunci yang tidak bisa diabaikan.
Penegasan ini disampaikan Rasjid dalam konferensi pers Indonesia International Sustainability Forum 2024 di Jakarta, yang menekankan pentingnya forum tersebut sebagai platform krusial dalam memajukan agenda keberlanjutan, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Menurut Rasjid, investasi memegang peranan sangat vital untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi yang signifikan tersebut. "Untuk mencapai angka delapan persen tersebut, investasi sangat dibutuhkan," ujarnya, seperti dilansir Antara.
Lebih lanjut, ia menekankan perlunya Indonesia untuk memposisikan diri sebagai negara yang strategis dan kondusif bagi investasi yang berorientasi pada bisnis berkelanjutan.
"Kita ingin memastikan investasi masa depan dengan memposisikan Indonesia sebagai negara strategis yang mampu membangun bisnis berkelanjutan, dan ini adalah kunci untuk masa depan," tambahnya.
Dalam forum yang sama, Rasjid menyoroti kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia sebagai salah satu aset terpenting dalam agenda keberlanjutan.
Ia mengungkapkan bahwa Indonesia menduduki peringkat kedua dunia dalam hal keanekaragaman hayati, hanya berada di bawah Brasil. Potensi besar ini, menurut Rasjid, jika dikelola dengan tepat, dapat menjadi fondasi bagi pembentukan aliansi pasar karbon yang kuat di kawasan Asia Tenggara.
Forum Keberlanjutan Internasional Indonesia 2024 sendiri menjadi wadah penting bagi negara-negara ASEAN untuk berkolaborasi dalam menciptakan standardisasi dan sertifikasi pasar karbon. Tujuan utamanya adalah agar kawasan Asia Tenggara dapat memiliki suara yang lebih berpengaruh dan terpadu dalam dinamika pasar karbon global.
Selain itu, forum ini juga dipandang sebagai sarana untuk merealisasikan kebijakan "bertetangga baik" yang diadvokasi oleh presiden terpilih.
Melalui kolaborasi dengan negara-negara tetangga, Indonesia dapat memperkuat rantai pasokan regionalnya, menciptakan sinergi ekonomi yang lebih solid dan efisien. Arsjad Rasjid juga menyoroti bonus demografi yang dimiliki Indonesia sebagai daya tarik investasi tambahan.
Ia meyakini bahwa dengan mempromosikan aset-aset nasional seperti keanekaragaman hayati dan bonus demografi melalui forum-forum seperti ini, Indonesia dapat menarik gelombang investasi yang lebih besar, yang pada gilirannya akan menciptakan lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat.
Baca Juga: Sustainability: 5 Hal Sederhana agar Hidup Anda Lebih Berkelanjutan
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR