Jadi, bagaimana kita bisa tahu kapan bahasa khas manusia pertama kali digunakan? Catatan arkeologi sangat berharga dalam hal ini. Bukti menunjukkan bahwa sekitar 100.000 tahun yang lalu, terdapat penyebaran aktivitas simbolik yang luas. Mulai dari tanda-tanda bermakna pada objek hingga penggunaan api untuk menghasilkan oker, warna merah dekoratif.
Seperti bahasa kita yang kompleks dan sangat generatif, aktivitas simbolis ini dilakukan oleh manusia, dan bukan oleh makhluk hidup lainnya. Sebagaimana dicatat dalam makalah tersebut, perilaku yang sesuai dengan bahasa dan penerapan pemikiran simbolik yang konsisten hanya dapat dideteksi dalam catatan arkeologi H. sapiens.
Bahasa: Pemicu Sejati Kemajuan dan Inovasi Manusia
Tattersall mengemukakan pandangan bahwa bahasa berfungsi sebagai semacam pemicu pemikiran simbolis dan aktivitas terorganisasi lainnya.
“Bahasa adalah pemicu perilaku manusia modern,” kata Miyagawa. “Entah bagaimana, hal itu merangsang pemikiran manusia dan membantu menciptakan perilaku semacam ini. Jika kami benar, manusia belajar dari satu sama lain karena bahasa dan mendorong inovasi seperti yang kita lihat 100.000 tahun yang lalu.”
Yang pasti, akademisi lain meyakini ada perkembangan aktivitas baru yang lebih bertahap dan berbasis luas sekitar 100.000 tahun yang lalu. Aktivitas itu melibatkan bahan, peralatan, dan koordinasi sosial, dengan bahasa memainkan peran di dalamnya, tetapi tidak mesti menjadi kekuatan utamanya.
Sementara itu, Miyagawa mengakui masih banyak ruang untuk kemajuan lebih lanjut dalam bidang penelitian ini. Namun ia menganggap upaya seperti makalah ini setidaknya merupakan langkah maju dalam melengkapi gambaran yang lebih rinci tentang kemunculan bahasa.
“Pendekatan kami sangat berbasis empiris, berlandaskan pada pemahaman genetik terkini tentang Homo sapiens awal,” kata Miyagawa. “Saya rasa kami berada pada jalur penelitian yang baik, dan saya harap ini akan mendorong orang untuk lebih memperhatikan bahasa manusia dan evolusi.”
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR