Menurutnya, banyak pertanyaan yang masih tersisa setelah publikasi penelitian tersebut. Jadi, sekarang komunitas ilmiah perlu melakukan eksperimen serupa, dan membuktikan atau membantahnya.
Sementara itu, Olivier Rouxel, seorang peneliti geokimia di Ifremer, lembaga nasional Prancis untuk sains dan teknologi kelautan, mengatakan bahwa "sama sekali tidak ada konsensus mengenai hasil ini".
Rouxel menambahkan pengambilan sampel laut dalam selalu menjadi tantangan. Menurutnya, ada kemungkinan oksigen yang terdeteksi adalah "gelembung udara yang terperangkap" dalam instrumen pengukuran.
Dia juga skeptis tentang nodul laut dalam, yang berusia puluhan juta tahun, yang masih menghasilkan arus listrik yang cukup ketika "baterai cepat habis".
"Bagaimana mungkin mempertahankan kapasitas untuk menghasilkan arus listrik dalam nodul yang pembentukannya sendiri sangat lambat?" tanyanya.
Rouxel mengakhiri pendapatnya dengan mengatakan bahwa jenis diskusi bolak-balik seperti ini sangat umum terjadi dalam artikel ilmiah dan hal ini memajukan pokok bahasan.
Baca Juga: Oksigen Misterius Muncul di Laut, Penambangan Dasar Laut Harus Waspada
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR