Nationalgeographic.co.id—Kucing domestik atau peliharaan pertama tiba di Kekaisaran Tiongkok sekitar tahun 600 M. Tampaknya kucing tiba melalui jalur perdagangan Jalur Sutra, yang menghubungkan Eropa dan Asia barat dengan Tiongkok dan semua bagian di antaranya.
Hebatnya, hal ini ditentukan melalui studi DNA kucing purba. DNA itu mengungkapkan kebenaran tentang perjalanan panjang kucing domestik hingga ke pelosok-pelosok Asia.
Temuan ini penting karena membuktikan bahwa kucing domestik tiba di Asia pada tahap yang relatif terlambat. Bila dibandingkan dengan sapi, domba, kambing, dan kuda peliharaan. Sapi, domba, kambing, dan kuda peliharaan pertama kali muncul dalam catatan arkeologi Tiongkok antara tahun 3.000 dan 1.200 SM.
“Kucing pada awalnya dianggap sebagai hewan peliharaan yang berharga dan eksotis,” kata rekan penulis studi Shu-Jin Luo, peneliti utama di Laboratorium Keanekaragaman Genom dan Evolusi di Universitas Peking. “Perilaku kucing yang misterius, yang berganti-ganti antara menjauh dan penuh kasih sayang, menambah kesan mistis.”
Ada yang mengeklaim bahwa kucing domestik sudah ada di Kekaisaran Tiongkok jauh sebelum tahun 600 M. Tetapi tampaknya hal ini didasarkan pada beberapa kebingungan tentang hubungan antara masyarakat Tiongkok kuno dan spesies kucing liar. Kucing liar adalah hewan asli wilayah tersebut yang hidup berdampingan dengan manusia di masa lampau.
Kucing domestik modern (Felis catus) merupakan keturunan dari kucing liar Afrika (Felis silvestris lybica). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kucing-kucing ini pertama kali menerima manusia sebagai teman di Timur Tengah sekitar 10.000 tahun yang lalu. Setelah itu, butuh waktu sekitar 3.000 tahun untuk menyebar ke Eropa.
Sekitar tahun 600 M, pedagang dan diplomat pertama kali mengangkut kucing domestik dalam peti dan kandang kecil. Mereka mengangkutnya dari Mediterania Timur melalui Asia Tengah, kata Luo.
Orang-orang ini hanya membawa beberapa dari mereka ke Kekaisaran Tiongkok pada awalnya. Mereka memasarkan kucing sebagai hewan peliharaan yang sempurna untuk kaum elite di Kekaisaran Tiongkok.
Jauh sebelum kucing domestik mencapai Kekaisaran Tiongkok, orang-orang yang tinggal di pedesaan Tiongkok kuno hidup berdampingan dengan kucing macan tutul asli (Prionailurus bengalensis). Namun, hal ini tidak boleh disamakan dengan domestikasi kucing yang sebenarnya.
Para peneliti juga membantah teori populer yang menyebutkan bahwa domestikasi kucing di Kekaisaran Tiongkok terjadi pada masa Dinasti Han, antara tahun 206 SM dan 220 M. Pasalnya, tidak ada sisa-sisa kucing peliharaan yang pernah ditemukan pada masa itu.
Kucing-kucing yang datang bersama para pedagang tersebut merupakan kucing-kucing pertama yang mencapai Kekaisaran Tiongkok. Hal ini diungkap berdasarkan apa yang mereka anggap sebagai bukti genetik yang meyakinkan.
Baca Juga: Bukan Meringis, Ini Ulasan Sains dari Wajah Aneh Kucing saat Mencium Sesuatu
Menyelesaikan “Tugas yang Sangat Menantang”
Untuk menjawab pertanyaan tentang tanggal kedatangan kucing tersebut di Kekaisaran Tiongkok, Luo dan rekan-rekannya menganalisis materi genetik. Materi genetik itu diperoleh dari sisa-sisa 22 ekor kucing yang digali di 14 situs arkeologi di Tiongkok. Situs-situs tersebut mencakup kurun waktu sekitar 5.000 tahun.
Mereka pertama-tama mengurutkan DNA nuklir dan mitokondria pada tulang untuk menentukan identitas spesies. Kemudian membandingkan hasilnya dengan data genetik yang diperoleh dari penelitian terhadap 63 sampel DNA nuklir dan 108 sampel DNA mitokondria. Sampel-sampel tersebut digunakan untuk melacak evolusi kucing di seluruh dunia.
“Ini adalah studi terbesar dan terlengkap sejauh ini mengenai kucing kecil yang hidup berdekatan dengan manusia di Tiongkok,” kata Luo. “Mengumpulkan sampel arkeologi sisa-sisa kucing dari Tiongkok selama kurun waktu ini merupakan tugas yang sangat menantang.”
Menurut penelitian tersebut, 14 dari 22 tulang kucing dari Tiongkok adalah milik kucing domestik. Sisa-sisa kucing peliharaan tertua ini berasal dari Kota Tongwan di Shaanxi.
Kucing dari Dinasti Tang ini telah dikaji berdasarkan penanggalan radiokarbon hingga sekitar tahun 730. Tak perlu dikatakan lagi, ini terjadi jauh setelah kucing domestik pertama diduga mulai berbagi tempat tinggal dengan manusia pada masa Dinasti Han.
Ke-14 kucing domestik dalam sampel tersebut semuanya berbagi tanda genetik dalam DNA mitokondria yang dikenal sebagai klade IV-B. Tanda ini jarang ditemukan pada kucing domestik dari Eropa dan Asia Barat.
Namun, para peneliti menemukan kecocokan dengan kucing peliharaan kuno yang pernah hidup di kota Dhzankent, Kazakhstan, antara akhir abad kedelapan dan awal abad ke-10.
Penemuan ini terungkap karena dua alasan.
Pertama, hal ini menunjukkan adanya hubungan antara sisa-sisa kucing domestik pertama yang ditemukan dari penggalian arkeologi di Tiongkok yang dapat dihubungkan dengan spesies yang hidup di tempat lain di dunia pada kurun waktu yang tepat. Artinya, kucing domestik pertama di Tiongkok bukanlah kucing asli wilayah tersebut.
Dan kedua, kucing Dhzankent adalah kucing domestik tertua yang diketahui ditemukan di lokasi di Jalur Sutra. Hal ini mengungkap rute yang diikuti kucing-kucing itu saat mereka berjalan ke arah timur.
Jalur Sutra luar biasa sibuk antara tahun 500 dan 800. Dan dengan menghubungkan keduanya, peneliti menyimpulkan bahwa kucing pertama pasti telah sampai di Tiongkok sekitar waktu ini, sebagaimana bukti DNA tampaknya menunjukkan.
Tamu Kehormatan Disambut dengan Tangan Terbuka
Para peneliti meyakini bahwa kucing-kucing awalnya dihadiahkan para pedagang dan diplomat kepada bangsawan Tiongkok. Kucing-kucing itu kemungkinan besar berwarna putih atau kucing ras mackerel-tabby dengan bercak-bercak putih.
DNA dari kucing Kota Tongwan mengungkapkan bahwa ia adalah kucing jantan dengan ekor panjang dan bulu pendek berwarna putih seluruhnya atau sebagian besar putih. Patut dicatat, proporsi kucing putih lebih tinggi di Asia Timur dibandingkan di tempat lain di dunia, bahkan hingga saat ini.
Kucing domestik memenangkan banyak hati setelah kedatangan mereka di Kekaisaran Tiongkok. Kucing menjadi sangat populer hingga orang-orang memasukkannya ke dalam agama rakyat Tiongkok, kata Luo.
“Orang-orang Tiongkok kuno bahkan melakukan ritual keagamaan tertentu saat membawa kucing ke rumah. Orang Tiongkok memandang kucing bukan hanya sebagai harta benda tetapi sebagai tamu terhormat,” katanya.
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR