Panda merah pertama kali dideskripsikan oleh zoolog Prancis, Frédéric Cuvier, pada tahun 1825. Ia memberikan nama ilmiah Ailurus fulgens, yang secara harfiah berarti "kucing yang bersinar." Cuvier pun menganggap hewan ini sebagai anggota keluarga rakun yang sangat penyendiri—dan anggapan itu tidak sepenuhnya salah.
“Panda merah adalah hewan soliter dan pemalu,” ujar Ang Phuri Sherpa, Direktur The Red Panda Network di Nepal. “Mereka hanya ditemukan berpasangan saat musim kawin atau ketika induk sedang bersama anaknya.”
Ia juga menambahkan bahwa nama panda mungkin berasal dari kata Nepal lainnya, punde, yang berarti "memiliki tanda putih di wajah." Dari sisi etimologi, hal ini menunjukkan bahwa panda merah sebenarnya adalah satu-satunya "panda sejati."
Meskipun panda raksasa dan panda merah memiliki nama yang sama, melihat perbedaan fisik yang mencolok, kita mungkin mengira mereka tidak memiliki hubungan ilmiah.
Anehnya, keduanya hampir berbagi nama ilmiah. Panda raksasa termasuk dalam genus Ailuropoda, yang dalam hal ini berarti "kaki kucing," bukan sekadar "kucing."
Dan justru pada bagian kaki inilah kedua spesies yang tampak berbeda ini memiliki satu dari dua ciri khas yang menarik: "ibu jari palsu," atau modifikasi tulang sesamoid. Cakar depan mereka memiliki tulang pergelangan tangan yang memanjang, yang membantu mereka menggenggam satu kesamaan utama mereka yang lain: makanan.
Baik panda raksasa maupun panda merah adalah pemakan bambu dan memiliki adaptasi khusus untuk mencengkeram batangnya. Fenomena ini dikenal sebagai konvergen evolusi, yaitu ketika spesies yang tidak berkerabat mengembangkan ciri yang sama akibat lingkungan yang serupa.
Kebiasaan makan yang unik dan habitat yang sama di pegunungan lembap dan berkabut di Tiongkok mungkin cukup untuk membuat kedua panda ini memiliki kesamaan.
Tetapi, apakah mereka benar-benar berkerabat?
Menelusuri Jejak Panda Raksasa
Kisah menjadi semakin menarik ketika kita menelusuri bagaimana panda raksasa mendapatkan namanya. Seorang misionaris dan naturalis Prancis bernama Père Armand David pertama kali memperkenalkan hewan ini kepada dunia Barat pada tahun 1869.
Baca Juga: Bagaimana Pandangan Orang-orang Tentang Fenomena Pergundikan?
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR