Langkah-Langkah Praktis Menuju Pengampunan dengan Metode REACH
Meskipun intervensi pengampunan sering kali disampaikan dalam konteks terapi, bukan berarti kita tidak dapat mengupayakan pengampunan secara mandiri.
Seorang tokoh terkemuka dalam penelitian mengenai pengampunan, Profesor Psikologi Everett Worthington, telah mengembangkan sebuah intervensi pengampunan yang dapat dilakukan sendiri dan dirancang untuk membantu siapa saja dalam memahami perasaan mereka dan belajar untuk memaafkan.
Metode ini dikenal dengan akronim REACH yang, seperti dilansir Harvard Health Publishing, terdiri dari lima langkah penting: Recall (Ingat), Emphasize (Tekankan), Altruistic gift (Hadiah altruistik), Commit (Komitmen), dan Hold (Pertahankan).
Langkah pertama, Ingat, mengharuskan kita untuk mengingat kembali perbuatan salah yang terjadi secara objektif. Tujuan dari langkah ini bukanlah untuk membangun narasi negatif tentang pelaku atau untuk terlarut dalam rasa iba pada diri sendiri, melainkan untuk mencapai pemahaman yang jernih mengenai kesalahan yang telah diperbuat.
Cobalah untuk memvisualisasikan orang yang bersangkutan, situasi yang terjadi, serta semua perasaan yang muncul saat itu. Jangan mencoba untuk menekan atau mengabaikan emosi apa pun, terutama jika itu membuat Anda merasa marah atau kesal.
Langkah kedua adalah Tekankan. Pada tahap ini, kita berusaha untuk memahami perspektif orang lain mengenai alasan mengapa mereka menyakiti kita, tanpa bermaksud untuk mengecilkan atau membenarkan kesalahan yang telah mereka lakukan.
Terkadang, perbuatan salah tidak ditujukan secara pribadi, melainkan merupakan akibat dari masalah atau kesulitan yang sedang dihadapi oleh pelaku.
Seperti yang diungkapkan oleh Dr. VanderWeele, "Orang yang menyerang orang lain terkadang berada dalam keadaan takut, khawatir, dan terluka. Mereka sering kali tidak berpikir panjang ketika menyakiti orang lain, dan mereka hanya melampiaskan emosi mereka."
Langkah ketiga, Hadiah altruistik, mengajak kita untuk melihat kembali kekurangan diri sendiri. Ingatlah saat-saat ketika Anda mungkin pernah memperlakukan seseorang dengan tidak baik dan kemudian dimaafkan.
Bagaimana perasaan Anda saat itu? Mengakui pengalaman ini membantu kita menyadari bahwa pengampunan adalah sebuah hadiah altruistik yang dapat kita berikan kepada orang lain, sebuah tindakan kebaikan tanpa mengharapkan imbalan.
Langkah keempat adalah Komitmen. Pada tahap ini, kita membuat keputusan yang sadar untuk memaafkan. Salah satu cara untuk mewujudkan komitmen ini adalah dengan menuliskannya dalam jurnal pribadi, membuat surat yang tidak perlu dikirimkan kepada pelaku, atau menceritakan keputusan Anda kepada seorang teman yang Anda percaya. Menurut Dr. VanderWeele, tindakan ini "membantu dengan aspek pengambilan keputusan dalam pengampunan."
Langkah terakhir adalah Pertahankan. Langkah ini seringkali menjadi yang paling menantang karena ingatan akan peristiwa yang menyakitkan dapat muncul kembali sewaktu-waktu. Dr. VanderWeele menekankan bahwa "Pengampunan bukanlah penghapusan. Sebaliknya, ini tentang mengubah reaksi Anda terhadap ingatan tersebut."
Ketika perasaan negatif muncul kembali, ingatkan diri Anda bahwa Anda telah membuat keputusan untuk memaafkan dan bahwa pada dasarnya Anda menginginkan yang terbaik bagi pelaku
Jika perlu, tinjau kembali komitmen Anda dengan membaca kembali catatan jurnal atau surat yang telah Anda tulis, atau dengan mengingat kembali percakapan yang telah Anda bagikan dengan teman Anda. Dengan kesadaran dan latihan yang berkelanjutan, kita dapat belajar untuk mempertahankan pengampunan dan mengurangi dampak negatif dari ketidakadilan yang pernah kita alami.
KOMENTAR