Filsafat New Thought mempromosikan kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan melalui kekuatan berpikir positif. Gerakan tersebut memudar dalam hal keunggulan, konsep intinya tetap bertahan, muncul kembali dalam berbagai tradisi swadaya dan spiritual.
Peningkatan pesat manifestasi modern
Manifestasi mengalami kebangkitan besar pada awal tahun 2000-an, sebagian besar didorong oleh buku terlaris karya Rhonda Byrne tahun 2006, The Secret. Buku tersebut terjual lebih dari 30 juta kopi. Dukungan dari selebritas—dari tokoh-tokoh seperti Oprah Winfrey, membantu memperkuat daya tarik utamanya.
Namun, dalam 5 tahun terakhir, manifestasi benar-benar mendapatkan kembali popularitasnya. Pandemi COVID-19 memicu minat baru dalam pengembangan diri. Orang-orang beralih ke pemikiran positif untuk mendapatkan kembali kendali atas hidup mereka. Faktanya, pencarian Google untuk kata “manifesting” meningkat lebih dari 600 persen selama beberapa bulan pertama tahun 2020.
Media sosial juga berdampak, khususnya di kalangan generasi muda. Saat ini, TikTok sendiri menampung lebih dari 110 juta posting tentang topik tersebut. Dan pada tahun 2024, Cambridge Dictionary menobatkan “manifesting” sebagai Kata Tahun Ini.
Pakar dan penulis Manifest, Roxie Nafousi, berpendapat bahwa peningkatan minat yang baru ini banyak berkaitan dengan dunia pascapandemi. Selain itu, juga karena keinginan kita yang terus berkembang untuk lebih menjaga diri sendiri.
“Saya pikir pascapandemi, dan di masa ketidakpastian ekonomi dan politik, manifestasi memberi orang rasa harapan. Juga kendali atas hidup mereka,” katanya. “Saya pikir kita juga berada di masa di mana orang jauh lebih terbuka terhadap pengembangan diri dan kesejahteraan.”
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR