The Strange Case of Dr. Jekyll and Mr. Hyde berkisah tentang seorang dokter yang terkenal karena dia bijak dan berempati terhadap sesama. Gara-gara eksperimen untuk memisahkan sisi baik dan jahat dalam dirinya, si dokter justru memunculkan sosok penjahat. "Saya telah kehilangan kepercayaan pada diri saya sendiri," kata Dokter Henry Jekyll.
Jekyll meracik ramuan untuk memisahkan dua sisi kepribadian dalam dirinya—baik dan jahat. Namun, setelah meneggak ramuan itu, dia justru berubah menjadi Tuan Edward Hyde, sosok yang sepenuhnya amoral dan kejam.
"Seluruh manusia, sebagaimana yang kita temui, adalah campuran antara kebaikan dan kejahatan; dan Edward Hyde, sendirian di antara umat manusia, adalah kejahatan murni," ungkap Dokter Jekyll.
Celakanya, sejak kehadiran Tuan Hyde, lingkungan sosial London justru menjadi kacau balau dalam sekejap. Dia melakukan serangkaian tindakan kejahatan tanpa belas kasihan. Sisi gelap Dokter Jekyll ini semakin menciptakan jurang antara kebaikan dan keburukan dalam satu tubuh.
Tidak ada batas lagi antara kehidupan dua pribadi itu. Jekyll mulai kesulitan mengendalikan dirinya, sementara kehadiran Hyde kian mendominasi. Akhirnya, Jekyll menyadari bahwa eksperimen yang ia ciptakan telah mengubah hidupnya.
Kisah ini meninggalkan pesan tentang betapa rapuhnya batas antara moralitas dan kemunafikan, serta bahaya ambisi untuk mengontrol sifat manusia yang tak terpisahkan.
"Saya belajar untuk mengenali dualitas manusia yang menyeluruh dan primitif; aku menyadari bahwa, di antara kedua sifat yang bersaing dalam ranah kesadaranku, meskipun aku dapat dengan tepat dikatakan sebagai salah satunya, itu hanyalah karena aku secara radikal merupakan keduanya," kata Jekyll.
Rela membunuh pasien akibat kasih tak sampai dalam Dokter Kambudja, 1952
Karya sastra ini merupakah naskah drama gubahan Trisno Sumardjo (1916-1969). Dia dikenal sebagai sastrawan, pelukis, penerjemah, dan Ketua Dewan Kesenian Jakarta yang pertama. Sebagai penerjemah, ia gemar menerjemahkan sandiwara-sandiwara mancanegara, seperti Hamlet, Pangeran Denmark dan drama sohor Romeo dan Julia karya William Shakespeare.
Drama Dokter Kambudja terdiri atas empat babak dan terbagi dalam 29 adegan. Latar waktu peristiwanya adalah masa awal kemerdekaan Indonesia, sedangkan latar utama adalah ruang perawatan sebuah rumah sakit darurat di medan perang.
Baca Juga: Achmad Nawir: Dokter yang Berlaga di Piala Dunia Prancis 1938
Penulis | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR