Segel kepausan lainnya, bulla, diperuntukkan bagi bulla kepausan, atau dokumen resmi kepausan.
Pada abad ke-15, cincin tersebut digunakan sebagai segel untuk surat-surat kepausan, yang merupakan dokumen kepausan yang kurang formal. Pada tahun 1842, penggunaan cincin sebagai segel dihentikan dan digantikan oleh cap.
Cincin Nelayan biasanya terbuat dari emas, tetapi cincin yang digunakan oleh Paus Fransiskus terbuat dari perak.
Kebiasaan mencium cincin Paus
Tradisi mencium cincin paus kemungkinan besar dimulai pada Abad Pertengahan sebagai tanda penghormatan terhadap jabatan dan wewenang.
Selama masa pemerintahan Pius X (1903–14), tindakan mencium cincin seorang kardinal atau uskup memberikan seseorang indulgensi. Kebiasaan ini mulai berubah selama masa pemerintahan Paus Paulus VI (1963–78). Paus Paulus VI mereformasi sistem indulgensi dan menghapus banyak formalitas yang terkait dengan jabatannya. Hal itu termasuk gerakan yang menunjukkan ketundukan kepada paus, seperti mencium cincin, tangan, bahu, pipi, atau kaki Paus.
Namun, praktik penghormatan itu tidak sepenuhnya dihapuskan dan masih tersebar luas. Padahal, beberapa paus sejak masa pemerintahan Paulus VI terkadang melarang para peziarah melakukan kebiasaan ini. Terutama saat menyapa para peziarah yang antri panjang.
Cincin Nelayan Paus Fransiskus akan dihancurkan. Mengapa?
Setelah kematian seorang paus, misalnya Paus Fransiskus, cincin dan bulla-nya secara tradisional dihancurkan dengan palu khusus oleh kardinal camerlengo. Praktik ini tidak hanya melambangkan berakhirnya otoritasnya tetapi juga melindungi dari penyalahgunaannya. Misalnya jika cincin atau bulla digunakan untuk memalsukan dokumen.
Upacara penghancuran cincin paus dilakukan setelah konfirmasi resmi kematian paus. Kardinal camerlengo mengumumkan kematian tersebut dan kemudian mengambil alih cincin dan bulla. Ia akan menghancurkannya di hadapan Dewan Kardinal. Peristiwa ini terjadi sebelum para kardinal secara resmi memulai konklaf kepausan untuk memilih paus berikutnya.
Kebiasaan menghancurkan cincin paus diubah ketika Paus Benediktus XVI mengundurkan diri dari kepausan pada tahun 2013. Paus Benediktus XVI menjabat sebagai paus sejak tahun 2005. Alih-alih memecahkan cincin, kardinal camerlengo menandai salib yang dalam di bagian atas cincin menggunakan pahat.
Source | : | Britannica |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR