"Paus jantan yang lebih tua juga lebih mungkin berhasil berkembang biak dari satu tahun ke tahun berikutnya," tulis Rachael Funnel di IFL Science.
Sepintas, ini adalah kemenangan bagi hewan jantan yang lebih tua untuk sebuah kesempatan untuk reproduksi. Namun hal itu belum tentu merupakan berita bagus bagi spesies tersebut.
Usia yang dikaitkan dengan keberhasilan reproduksi mempersulit upaya konservasi, karena "stok pembiakan" membutuhkan waktu lebih lama untuk berkembang biak.
Dengan hewan yang sama berkembang biak dari tahun ke tahun, hal itu juga mengurangi keragaman genetik populasi paus, membuat mereka rentan terhadap mutasi gen yang berbahaya.
Bagi paus sikat, tampaknya buah zakar yang lebih besar berarti lebih banyak bayi dan lebih banyak masalah.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR