Nationalgeographic.co.id—Belakangan, kapibara begitu populer di media sosial dengan tingkahnya yang tampak bersabahat dengan banyak hewan termasuk buaya.
Secara ilmiah, kapibara dikenal sebagai Hydrochoerus hydrochaeris, atau "babi air." Kebanyakan orang menyebutnya kapibara, atau lebih akrab disapa "capys". Namun, kapibara bukanlah babi, meskipun tubuhnya seperti babi.
Kapibara merupakan hewan pengerat semi-akuatik terbesar di dunia yang habitat aslinya ada di daerah-daerah genangan air seperti di Amerika Tengah dan Selatan.
Kapibara memiliki bobot mencapai 75 kilogram dengan panjang hingga mencapai 1,4 meter, dilansir laman AZ Animal.
Kapibara atau capybara juga dikenal memiliki ciri tubuh yang dapat membantunya hidup seperti amfibi. Hewan ini memiliki ciri fisik seperti kulit berselaput yang berada di antara jari kaki, yang sangat membantu kapibara saat berenang.
Secara umum, karakteristik kapibara adalah bulunya yang pendek berwarna cokelat dengan moncong pada wajah yang tumpul. Selain itu, bentuk kaki kapibara cukup pendek, telinga kecil dan hampir tidak berekor seperti kebanyakan hewan pengerat lainnya.
Rupanya, kapibara ini hewan yang pemalu dan hidup berkelompok di sepanjang tepi danau atau sungai. Di alam liar, kapibara suka berkumpul bersama, dengan kelompok yang biasanya berjumlah sekitar 10 hingga 40 ekor.
Sebagian besar waktu kapibara dihabiskan untuk beristirahat di bawah pepohonan teduh. Mereka akan mencari makan di pagi dan sore hari. Makanan kapibara antara lain seperti melon, labu atau biji-bijian.
Sebagai makhluk semi-akuatik dengan kaki berselaput, kapibara menikmati hidup di dalam dan di sekitar air, bermalas-malasan di lubang-lubang atau tepian kolam. Bagi mereka, air adalah tempat berlindung dari predator dan bersantai di hari-hari yang panas. Kapibara menyelam ke dalam air untuk menghindari predator seperti jaguar atau anakonda.
Benarkah kapibara hewan yang tenang?
Kapibara dikenal sebagai hewan yang sangat tenang. Ada video yang menunjukkan mereka dengan santainya naik di atas tubuh buaya tanpa merasa takut akan dimangsa. Jadi, mengapa mereka begitu tenang?
Baca Juga: Sains Buktikan Bahwa Hewan Punya Cara Terbaik Jaga dan Pulihkan Hutan dari Kebakaran
Joan Daniels, kurator mamalia di Kebun Binatang Brookfield, Chicago Zoological Society, menduga hal itu ada hubungannya dengan perilaku alami mereka.
“Mereka memang memiliki sikap tenang, tetapi itu mungkin juga merupakan bagian dari teknik bertahan hidup mereka di alam liar,” katanya, dikutip laman Discover Magazine. “Mereka pendiam dan suka bersembunyi serta bergerak perlahan dan metodis, dan saya pikir itulah yang dilihat banyak orang.”
Ada pula bukti terdokumentasi dengan baik tentang kapibara yang bersantai dengan segala macam spesies di luar spesies mereka sendiri, terkadang bahkan dengan predator mereka sendiri.
“Saya pernah melihatnya di alam liar, di mana mereka hanya duduk di sebelah caiman. Jika tidak lapar, mereka bisa saja melompat keluar dan memakannya,” kata Melanie Typaldos, presiden Yayasan ROUS, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran akan kehidupan kapibara di penangkaran. “Namun (kapibara) tampaknya tidak peduli. Saya tidak tahu mengapa.”
Namun, hal ini tentu saja bukan karena kapibara tidak takut pada predator alami mereka. Jaguar dan caiman, misalnya, suka memakan kapibara.
“Jelas mereka takut pada predator alami mereka, kalau tidak, tidak akan ada satupun dari mereka yang tersisa,” kata Typaldos.
Capibara ramah dan cerdas
Di luar alam liar, kapibara dapat mengenali manusia dan sering kali senang berinteraksi dengan mereka. Typaldos, yang juga pemilik kapibara, mengatakan kapibara peliharaannya tahu berbagai trik, mulai dari berputar-putar hingga berjabat tangan.
Kepribadian kapibara sangat beragam, dan preferensi mereka terhadap teman, manusia atau bukan, bervariasi. Meskipun kita mungkin merasa senang melihat kapibara berpelukan dengan kucing atau tidur di samping kelinci seperti kupu-kupu sosial yang berbulu, kapibara tidak selalu cocok dengan semua hewan. Misalnya, tidak semua kapibara menyukai anjing.
Di dalam kawanannya sendiri, kapibara menjaga diri mereka sendiri dan satu sama lain. Para induk merawat anak-anaknya secara berkelompok, dan para kapibara dewasa mengumpulkan bayi-bayinya untuk memastikan keselamatan mereka. Bayi-bayi kapibara tersebut lahir mandiri dan sangat aktif. Selain itu, mereka sering menunggangi punggung (induk mereka) saat berada di dalam air.
Kapibara juga mampu menahan napas hingga lima menit di dalam air. Jika kapibara merasakan ancaman di alam liar, mereka akan menyelam ke dalam air untuk bersembunyi hingga ancaman itu berlalu.
Baca Juga: Apakah Kita Harus 'Menghidupkan Kembali' Hewan yang Telah Punah?
--
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News di https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR