Ia mengatakan bahwa tulang seperti rusuk atau fibula, yang tidak menanggung tekanan berat, cenderung menyimpan catatan pertumbuhan yang lebih mudah diidentifikasi.
Walaupun umur dinosaurus umumnya tidak sepanjang beberapa hewan besar masa kini, terdapat sejumlah kesamaan dalam pola hidup mereka. Salah satunya adalah kecenderungan bahwa hewan berukuran besar biasanya hidup lebih lama dibandingkan yang lebih kecil, dan hal ini tampaknya juga berlaku bagi dinosaurus.
Sauropoda — kelompok dinosaurus pemakan tumbuhan berleher panjang yang mencakup spesies terbesar yang pernah ada — diperkirakan memiliki umur terpanjang di antara semua jenis dinosaurus. Holtz menyebutkan bahwa beberapa sauropoda diketahui dapat hidup hingga sekitar 60 tahun.
Di sisi lain, spesies seperti Stenonychosaurus inequalis yang beratnya mencapai sekitar 50 kilogram, hanya membutuhkan waktu sekitar tiga hingga lima tahun untuk mencapai ukuran dewasanya, dan kemungkinan besar tidak bertahan hidup jauh lebih lama setelah itu.
Terdapat berbagai teori yang mencoba menjelaskan mengapa umur dinosaurus relatif singkat. Salah satu kemungkinan berkaitan dengan metabolisme mereka — yaitu proses kimia dalam tubuh yang mencakup pengolahan kalori menjadi energi.
Brusatte mengungkapkan bahwa beberapa dinosaurus kemungkinan memiliki sifat berdarah panas, setidaknya sebagian, dan dengan metabolisme yang tergolong cepat untuk ukuran reptil. Hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan yang cepat sekaligus kematian yang lebih awal.
Faktor lain yang mungkin berperan adalah pola reproduksi. Menurut Holtz, banyak dinosaurus diketahui bertelur dalam jumlah sangat besar, menghasilkan banyak keturunan dalam waktu singkat.
Baca Juga: Bukan T.rex, Terungkap Siapa Sebenarnya Dinosaurus Tercepat
Sebaliknya, hewan menyusui seperti gajah dan paus yang hidup lebih lama cenderung memiliki laju reproduksi yang lambat, yang memungkinkan seleksi alam mendukung umur yang lebih panjang.
Meski demikian, teori ini juga memiliki kelemahan. Sebagai contoh, kura-kura Galapagos (Chelonoidis niger) dapat menghasilkan banyak telur, namun mampu hidup hingga lebih dari seratus tahun, sehingga tingginya jumlah keturunan tidak selalu berkorelasi dengan umur yang pendek.
Pada akhirnya, pertanyaan tentang mengapa sebagian besar dinosaurus non-unggas berumur pendek masih menyisakan misteri bagi para ilmuwan. Penelitian terus berlanjut untuk memahami lebih dalam tentang pola hidup hewan purba ini dan bagaimana faktor-faktor biologis serta lingkungan mungkin telah memengaruhi harapan hidup mereka.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR