Setelah sisa-sisa ichthyosaurus menjadi fosil, lempeng tektonik Afrika dan Eropa mulai saling mendorong. Selama puluhan juta tahun, tabrakan ini memaksa bebatuan yang berisi ichthyosaurus terangkat ke atas untuk membentuk Pegunungan Alpen.
Sisa-sisa reptil laut pertama ditemukan pada tahun 1976, dan lebih banyak lagi yang ditemukan selama 14 tahun berikutnya. Secara keseluruhan, fosil-fosil tersebut terdiri dari beberapa tulang belakang dan tulang rusuk dari dua individu. Satu diperkirakan panjangnya sekitar 20 meter, sementara yang lain sekitar 15 meter.
Gigi-gigi yang ditemukan diduga berasal dari individu lain tetapi kehilangan sebagian besar gigi bagian atas yang digunakan untuk menggigit (dikenal sebagai mahkota). Padahal, bagian itu dapat membantu mengidentifikasinya.
Meskipun ada beberapa ciri yang membedakan fosil tersebut dari ichthyosaurus lain yang diketahui, para ilmuwan tidak cukup yakin untuk menetapkannya ke spesies yang sudah ada atau menamai spesies baru.
Proses yang membentuk Pegunungan Alpen telah merusak fosil tersebut, yang membuatnya sulit untuk menghubungkannya dengan sisa-sisa kerabat ichthyosaurus yang ditemukan di tempat lain.
Namun, ukuran spesimen menunjukkan bahwa ichthyosaurus raksasa bertahan hidup hingga akhir periode Trias, ketika diperkirakan 23% dari seluruh hewan laut punah.
Meskipun penyebab kepunahan ini masih diperdebatkan, hal itu bisa jadi disebabkan oleh perubahan iklim, aktivitas gunung berapi, atau dampak meteorit.
Ichthyosaurus raksasa
Ichthyosaurus tumbuh besar relatif cepat, beberapa di antaranya mencapai ukuran paus dalam beberapa juta tahun.
Salah satu kelompok ichthyosaurus ini dikenal sebagai Shastasauridae, yang berisi ichthyosaurus terbesar yang pernah hidup.
Ini termasuk Shonisaurus sikanniensis, yang diperkirakan panjangnya sekitar 21 meter, serta ichthyosaurus tak dikenal yang ditemukan di Somerset dan South Gloucestershire, Inggris, yang mungkin panjangnya mencapai lebih dari 25 meter.
Baca Juga: Bukan T.rex, Terungkap Siapa Sebenarnya Dinosaurus Tercepat
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR