Kesulitan mengidentifikasi spesimen ini mencerminkan kelangkaan fosil utuh untuk ichthyosaurus raksasa ini. Spesimen yang ditemukan umumnya berupa fragmen tulang rahang atau tulang rusuk, yang menyebabkan ketidakpastian besar mengenai ukuran dan gaya hidup raksasa samudra ini.
Beberapa hipotesis menunjukkan bahwa karena sebagian besar fosil ichthyosaurus raksasa ditemukan tanpa gigi, hewan tersebut mungkin telah menghisap mangsa seperti cephalopoda daripada mencengkeramnya.
Mereka yang bergigi mungkin berperilaku lebih seperti paus sperma modern, yang dapat memakan cumi-cumi tetapi juga vertebrata seperti ikan dan ichthyosaurus lainnya.
Namun, sementara ichthyosaurus pada umumnya berhasil bertahan hidup hingga 95 juta tahun yang lalu, ichthyosaurus raksasa secara misterius menghilang saat periode Trias berakhir sekitar 200 juta tahun yang lalu.
Oleh karena itu, fosil-fosil di Swiss mewakili beberapa ichthyosaurus raksasa terakhir, dan dapat membantu mengungkap lebih banyak tentang hari-hari terakhir monster laut dalam ini.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR