Sunset di Kebun merupakan perpanjangan dari lima fungsi utama Kebun Raya, yaitu konservasi, edukasi, wisata, penelitian, dan jasa lingkungan. Melalui musik dan program lainnya, acara ini mengedukasi generasi muda tentang konservasi dengan memperkenalkan "plant heroes" di setiap edisinya. Untuk edisi 2025, "plant hero" yang diangkat adalah tanaman Jewel Orchid.
Jewel Orchid atau Anggrek Permata adalah anggrek tanah kecil yang seringkali tersembunyi di lantai hutan lembab. Namanya berasal dari keindahan daun dan bunganya, bukan bentuknya yang seperti permata. Anggrek asli Indonesia ini tersebar luas di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku, dan Nusa Tenggara.
Biasanya ditemukan di hutan hujan tropis atau hutan musim pada ketinggian 200-1000 mdpl. Keberadaan Jewel Orchid menjadi salah satu bioindikator kesehatan hutan; penurunan populasinya menandakan ketidakseimbangan ekosistem.
Spesies ini juga penting sebagai penyedia nutrisi bagi mikrobioma dan serangga kecil, serta berasosiasi simbiosis dengan mikoriza dalam penguraian karbon hutan. Beberapa spesies populernya meliputi Anoectochilus, Dossinia, Goodyera, Ludisia, Macodes, dan Malaxis.
Melalui Sunset di Kebun 2025, Kebun Raya memperkenalkan Jewel Orchid kepada masyarakat luas, menekankan pentingnya melindungi spesies eksotis dan cantik ini, baik di alam maupun melalui konservasi ex situ.
Dengan keindahan musik di alam terbuka Kebun Raya, Sunset di Kebun menyebarkan pesan pentingnya menghormati alam, menjaga kekayaan hayati, dan bertindak nyata untuk melestarikan keajaiban alam bagi generasi mendatang.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
KOMENTAR