Nationalgeographic.co.id—Pada malam 3 Mei 2025, langit barat akan menyuguhkan pemandangan langka dan memikat: Mars, dengan cahaya kemerahannya yang khas, akan tampak melintasi Gugus Bintang Sarang Lebah atau The Beehive (Messier 44) di rasi bintang Cancer.
Fenomena ini akan semakin memesona berkat kehadiran Bulan sabit yang berada tak jauh dari keduanya, menciptakan formasi segitiga kosmik yang memukau di langit malam.
Meski secara fisik Mars dan Gugus Sarang Lebah terpisah sangat jauh—Mars berada sekitar 135 juta mil dari Bumi, sedangkan gugus bintang ini berjarak sekitar 577 tahun cahaya—dari sudut pandang kita di Bumi, keduanya tampak berdekatan.
Fenomena ini sebenarnya sudah mulai dapat diamati sejak 30 April, dan akan terus berlangsung hingga pekan pertama Mei. Puncaknya terjadi saat Mars melintas tepat di atas gugus bintang tersebut dalam beberapa malam pertama bulan Mei.
Gugus Sarang Lebah (M44) sendiri terletak di rasi Cancer dan hanya berjarak sekitar 1,5 derajat di utara garis ekliptika—jalur imajiner yang dilalui Matahari, Bulan, dan planet-planet utama di langit. Karena kedekatannya dengan ekliptika, wilayah ini kerap "dilewati" oleh benda-benda langit dari tata surya.
Mars yang melintasi M44 menjadi contoh sempurna dari "kunjungan langit" semacam ini. Dengan bantuan teropong atau teleskop kecil, pengamat dapat melihat kontras indah antara cahaya kemerahan Mars dan kerlip lembut bintang-bintang dalam gugus tersebut.
Bagi penggemar astronomi, ini adalah kesempatan langka untuk menyaksikan interaksi visual antara sebuah planet dan gugus bintang dalam satu bingkai langit yang menakjubkan.
Mengamati Mars pada Mei 2025
Pada Mei 2025, Mars akan melintasi bagian utara Gugus Bintang Sarang Lebah, menciptakan peluang menarik bagi para pengamat langit untuk menyaksikannya lewat teropong.
Tentu saja, secara fisik Mars tidak benar-benar dekat dengan Gugus Sarang Lebah—gugus bintang ini berada jauh lebih jauh di luar tata surya. Namun dari perspektif kita di Bumi, keduanya akan tampak berdekatan di langit malam.
Fenomena ini juga bisa menjadi momen ideal untuk diabadikan dalam bentuk foto, terutama jika cuaca mendukung. Dengan memotret dari malam ke malam, Anda bisa menangkap pergerakan Mars saat mendekati, melintasi, dan meninggalkan gugus bintang tersebut.
Baca Juga: Mars Terus 'Menarik' Bumi ke Arah Matahari, Apa Dampaknya bagi Kita?
Source | : | National Geographic,Sky at Night Magazine |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR