Kemudian, urutan-urutan gen tersebut bisa dimasukkan ke dalam genom bioleather cell line (sel sel kulit buatan) yang dirancang oleh The Organoid Company, lalu dikirim ke tahap produksi.
"Dengan merekonstruksi dan mengoptimalkan urutan protein purba, kami dapat merancang kulit T. rex, biomaterial yang terinspirasi oleh biologi prasejarah, dan mengkloningnya menjadi garis sel yang direkayasa secara khusus," kata CEO The Organoid Company, Thomas Mitchell. "Kami bersemangat untuk mendorong batas-batas biologi sintetis... untuk memelopori alternatif berkelanjutan untuk material masa depan."
Paling bagus pun, kulit buatan dari laboratorium ini hanya akan mengandung sedikit serat kolagen yang mungkin sekilas mirip dengan milik T. rex. Apakah itu berarti bisa disebut sebagai kulit dinosaurus asli? Itu tidak masuk akal.
Tetapi mungkin investasi yang terkumpul dari aksi ini setidaknya akan mencegah beberapa makhluk hidup dijadikan bahan produk fesyen.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR