Santo Lidwina: Sang pemain seluncur es
Lahir di sebuah kota kecil di Belanda, Lidwina ditakdirkan untuk menjalani hidup yang penuh kesakitan dan penderitaan. Pada usia 15 tahun, ia bermain seluncur es dengan teman-temannya. Saat berada di atas es, ia terjatuh dan mematahkan tulang rusuknya. Ia juga mengalami cedera kepala, yang menyebabkan kelumpuhan progresif di seluruh tubuhnya.
Setelah mengalami depresi berat, seorang pastor setempat mengilhaminya untuk meneladani Yesus dalam hidupnya.
Sebuah abses terbentuk di dalam tubuhnya yang kemudian pecah dan menyebabkan Lidwina sangat menderita. Akhirnya, ia menderita serangkaian penyakit misterius yang jika dipikir-pikir kembali tampaknya berasal dari tangan Tuhan. Lydwine dengan gagah berani menerima keadaannya sebagai kehendak Tuhan. Ia mempersembahkan penderitaannya untuk dosa-dosa manusia.
Beberapa penyakit yang diderita Lidwina adalah sakit kepala, muntah-muntah, demam, haus, luka baring, sakit gigi, kejang otot, kebutaan, neuritis, dan stigmata.
Setelah berjuang melawan penyakit seumur hidup, Lidwina meninggal pada usia 53 tahun. Beberapa cendekiawan modern percaya bahwa penyakitnya merupakan salah satu kasus multiple sclerosis pertama yang terdokumentasi. Kini ia dihormati sebagai santa pelindung penyakit kronis dan pemain seluncur es.
Santa Apollonia: Santa pelindung dokter gigi
Seperti yang telah kita lihat pada santo-santa lain dalam daftar ini, perlindungan mereka terkadang berasal dari bagaimana mereka menjadi martir. Hal yang sama dapat dikatakan tentang Apollonia. Ia disiksa sampai mati oleh penduduk Aleksandria setelah seorang penyair menubuatkan malapetaka.
Massa yang marah menyerang orang-orang Kristen setelah mendengar kemungkinan bencana. Dan pihak berwenang tidak berusaha melindungi mereka.
Apollonia, seorang pelayan gereja, ditangkap dan semua giginya dicabut atau dihancurkan. Ketika kesuciannya terancam, dia melompat ke dalam api yang telah disiapkan massa untuk kematiannya. Meskipun bunuh diri dianggap sebagai dosa, para martir pada masa itu seperti Apollonia dihormati. Pasalnya, mereka melindungi sumpahnya dan tetap setia pada gereja.
Apollonia kemudian menjadi santa pelindung sakit gigi dan dokter gigi, serta berperan sebagai peri gigi di beberapa bagian Italia.
Baca Juga: Paus Menjadi Santo: Dulu Hal yang Biasa, Mengapa Kini Sangat Jarang?
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR