Api Santo Elmo
Kebanyakan orang mengenal Api Santo Elmo sebagai film Brat Pack tahun 1985 yang terkenal. Film ini merupakan fenomena ilmiah yang dinamai menurut seorang santo Katolik. Santo yang dimaksud, uskup Erasmus dari Formia. Ia menjadi martir selama penganiayaan terhadap umat Kristen di bawah kekuasaan kaisar Diokletianus dan Maximianus.
Setelah penangkapan pertamanya, sang uskup disiksa dan dirantai di penjara, tetapi seorang malaikat membantunya melarikan diri. Selama perjalanan, ia melakukan banyak pembaptisan dan hal itu menarik perhatian penguasa Romawi.
Kaisar Romawi pun menyuruhnya berguling menuruni bukit dalam tong penuh paku, yang berhasil ia lalui. Karena marah, kaisar menyiksanya lebih lanjut dengan mencambuknya, melapisinya dengan ter, dan membakarnya. Lagi-lagi ia berhasil melewati semua siksaan itu.
Setelah melarikan diri lagi, Erasmus ditangkap kembali dan disiksa. Ia meninggal setelah perutnya dibelah dan ususnya dililitkan pada mesin penggulung tali. Ikonografi yang menggambarkannya dengan mesin penggulung tali juga menandakan dukungannya terhadap para pelaut. Muatan listrik di tiang kapal (serta struktur tinggi seperti tiang lainnya) dikenal sebagai Api St. Elmo.
Api St. Elmo dianggap sebagai tanda perlindungan. Erasmus juga dikenal sebagai santo pelindung sakit perut, penyakit lambung, dan nyeri persalinan.
Santo Julian: Pembunuh yang menjadi santo
Ketika kita berpikir tentang santo, seorang pembunuh biasanya tidak terlintas dalam pikiran. Julian sang perawat mengatasi paradoks ini dan diberi label sebagai keduanya.
Terlahir sebagai anak yang dikutuk, ia konon ditakdirkan oleh para penyihir pagan untuk membunuh kedua orang tuanya. “Mengetahui kutukannya pada usia 10 tahun, ia memutuskan untuk meninggalkan rumah keluarganya untuk melarikan diri dari takdirnya,” ungkap Engelbrecht.
Setelah pindah dan menikah, orang tuanya memutuskan untuk mencarinya. Mereka menemukan istrinya di sebuah desa yang mereka lalui. Setelah menawarkan mereka tempat berlindung, makanan, dan air, ia menjelaskan bahwa suaminya, Julian, sedang pergi berburu. Menyadari hubungan mereka, mereka sangat gembira.
Melihat kesempatan itu, iblis mendatangi Julian dan mengatakan kepadanya bahwa istrinya tidur dengan pria lain. Julian yang marah langsung pulang ke rumah. Setelah melihat seorang pria di tempat tidur dengan seorang wanita yang ia duga sebagai istrinya, ia membunuh mereka.
Baca Juga: Sejarah Basilika Santa Maria Maggiore, Tempat Paus Fransiskus akan Dimakamkan
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR