Banyak fosil milik Allosaurus ditemukan bersama-sama, yang oleh beberapa paleontologi ditafsirkan sebagai tanda bahwa mereka berburu dalam kelompok kecil. Namun, yang lain berpendapat bahwa mereka adalah pemburu yang suka menyendiri dan bahwa kumpulan fosil tersebut merupakan hasil dari perebutan bangkai yang sama oleh individu-individu.
Meskipun mereka diperkirakan berkeliaran di sepanjang jalur air dan tepi hutan, Allosaurus diperkirakan menguasai dataran banjir kering, memburu herbivora besar seperti Stegosaurus, Diplodocus, dan Camptosaurus.
Spinosaurus
Spinosaurus dianggap sebagai pesaing theropoda terbesar yang pernah ada, setara dengan T. rex dan Giganotosaurus, dengan panjang sekitar 15 m dan berat lebih dari enam ton.
Spinosaurus memiliki beberapa ciri yang membedakannya dari theropoda lain, terutama layar punggungnya yang besar dan juga moncongnya yang panjang seperti buaya yang penuh dengan gigi tajam berbentuk kerucut.
Spinosaurus adalah salah satu dari segelintir dinosaurus yang diperkirakan hidup di semi-akuatik. Meskipun mungkin dapat berburu di darat, para peneliti berpendapat bahwa ia jauh lebih nyaman di air dan memiliki selera khusus terhadap ikan besar.
Cara ia berburu ikan-ikan ini masih diperdebatkan, tetapi ada dua hipotesis utama: ia menyelam dan mengejar mangsanya di bawah air, atau ia berdiri di garis pantai dan 'memancing' untuk makan malamnya seperti yang dilakukan burung bangau masa kini.
Spinosaurus hidup di wilayah yang sekarang disebut Afrika Utara dari 100 juta tahun yang lalu hingga 94 juta tahun yang lalu. Saat itu, wilayah ini ditutupi oleh dataran pasang surut yang luas dan hutan bakau, yang menjadi tempat perburuan yang sangat subur bagi Spinosaurus.
Terizinosaurus
Terizinosaurus hidup di Asia sekitar 70 juta tahun yang lalu. Dinosaurus ini memiliki cakar terbesar dari semua hewan darat yang pernah dikenal, berukuran lebih dari setengah meter panjangnya. Cakar yang tangguh inilah yang memberi nama Therizinosaurus, atau 'Kadal Sabit'.
Therizinosaurus adalah dinosaurus bipedal (berjalan dengan dua kaki) yang tingginya hampir 5 m dan beratnya lebih dari 5.000 kg.
Baca Juga: Apatosaurus, Dinosaurus 'Penipu' dan Alasan di Balik Namanya yang Kontroversial
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR