Holtz mengatakan kekuatan gigitan T. rex hampir tidak masuk akal. Perkiraan terendah untuk kekuatan gigitan T. rex dewasa adalah sekitar 34,5 kilonewton, yang berarti dua kali lebih kuat dari gigitan buaya air asin.
Beberapa adaptasi pada kepala T. rex memungkinkan terjadinya gigitan yang sangat kuat. Salah satunya, dinosaurus raksasa ini memiliki moncong yang panjang dan dalam, terdiri dari tulang rahang yang tebal, serta gigi yang tertanam sangat dalam.
Jika dilihat dari atas gusi, gigi T. rex dan Giganotosaurus mungkin tampak seukuran. Namun menurut Holtz, akar gigi T. rex dua kali lebih panjang dari akar gigi Giganotosaurus, yang total panjangnya bisa mencapai sekitar 20 cm. Gigi T. rex terbesar yang diketahui bisa mencapai 30 cm dan memiliki bentuk bulat dan tebal, dirancang untuk menghantam dengan keras.
Moncong T. rex juga terdiri dari tulang-tulang yang agak lentur. Hal ini justru menjadi keunggulan saat menggigit dengan kekuatan besar. "Sedikit kelenturan memungkinkan T. rex menggigit dengan sangat kuat tanpa merusak wajahnya sendiri," jelas Schroeder.
Di sisi lain, Giganotosaurus memiliki gigitan yang lebih tajam di bagian depan mulutnya, dengan moncong yang panjang dan ramping. Giginya yang tajam seperti pisau lebih cocok untuk memotong daripada mengunyah. Gigi-gigi Giganotosaurus mampu mengiris daging dengan mudah dan kemungkinan besar bisa menyebabkan kerusakan besar hanya dengan gigitan kecil.
Namun, kedua dinosaurus ini kemungkinan besar tidak akan sekadar menggigit satu sama lain, bahkan jika mereka terjebak di dalam kandang. Ukuran tubuh dan kelincahan mereka juga akan berperan penting dalam pertarungan itu.
Kelincahan T. rex vs. Giganotosaurus
Giganotosaurus kemungkinan memiliki panjang sekitar 13 hingga 14 meter, sedangkan spesimen T. rex terbesar yang pernah ditemukan memiliki panjang hampir 12,8 meter. Keduanya memiliki tinggi sekitar 6,1 meter, dan Giganotosaurus mungkin memiliki bobot beberapa ton lebih berat daripada T. rex. Namun, perkiraan massa maksimum keduanya sama-sama mencapai lebih dari 9 ton.
Holtz mengatakan, kecil kemungkinan perbedaan ukuran sekecil itu akan membuat satu dinosaurus unggul dibanding yang lain. Yang mungkin membuat T. rex unggul adalah distribusi berat dan kelincahannya.
Berat T. rex terpusat di bagian tengahnya, sementara Giganotosaurus lebih panjang dan seperti lempengan di sekujur tubuhnya. Holtz dan rekan-rekannya menghitung bahwa T. rex dapat memutar tubuhnya dan berputar di tempat dua kali lebih baik daripada dinosaurus lain dengan massa yang sama, sebagian berkat tulang pinggul dan otot yang besar. Tulang pergelangan kaki T. rex yang berbentuk piramida mungkin juga menawarkan stabilitas yang lebih baik untuk bermanuver daripada pergelangan kaki Giganotosaurus yang lebih kotak.
T. rex memiliki otak yang lebih besar daripada Giganotosaurus, mungkin karena harus berburu mangsa yang lebih cepat dan lincah. Otak Giganotosaurus berukuran setengahnya.
Baca Juga: Sains: Evolusi Buaya Sangat Beragam Bahkan Pernah Ada Buaya Herbivora!
Source | : | Popular Science |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR