Sementara itu, T. rex memiliki kedua matanya di bagian depan wajahnya, yang memberikan persepsi kedalaman yang lebih baik. Namun, mata Giganotosaurus, yang lebih ke samping, memberikan persepsi yang lebih baik di sekitar tubuh mereka. Giganotosaurus mungkin bisa menyerang T. rex secara diam-diam, dengan menancapkan taring depannya yang tajam ke sisi tubuh lawannya.
Siapa pemenangnya?
Dalam pertandingan kandang, T. rex memiliki beberapa adaptasi yang mungkin memberinya keunggulan atas Giganotosaurus.
Jika pertempuran terjadi di salah satu habitat asli makhluk itu, bukan di lingkungan netral, itu akan menambah dimensi lain, kata Schroeder. Di wilayah kekuasaan Giganotosaurus, misalnya, T. rex mungkin berjuang melawan panas dan kekeringan di gurun yang kini merupakan Argentina.
Lingkungan ini, dan mangsa yang hidup di sana, membentuk bagaimana dinosaurus ini berevolusi. Selama masa Giganotosaurus, lingkungan berubah secara dramatis dengan munculnya berbagai tanaman berbunga. Namun, pada saat T. rex muncul, lingkungan jauh lebih stabil.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | Popular Science |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Utomo Priyambodo |
KOMENTAR