Nationalgeographic.co.id - Es yang mencair di Antartika menyebabkan kenaikan permukaan air laut dalam jumlah besar. Benua beku tersebut telah kehilangan tiga triliun es-nya dalam 25 tahun terakhir.
Dengan melelehnya es yang semakin cepat, para ilmuwan mendesak negara di dunia untuk mempersiapkan pantai mereka terhadap serangan banjir yang mungkin akan terjadi.
Dalam gambar paling lengkap dari perubahan lapisan es Antartika, para peneliti menemukan fakta bahwa pencairan di wilayah tersebut dalam ¼ abad, menyebabkan kenaikan permukaan laut global sebanyak 8 milimeter.
Proyeksi ke depannya memperkirakan, itu akan naik hingga 15 sentimeter di akhir abad. Fenomena ini akan membuat kota-kota pesisir sering menghadapi banjir.
“Terakhir kali kami melakukan pengujian, hasilnya menunjukkan bahwa lapisan es berkontribusi pada kenaikan permukaan laut 0,2 milimeter per tahunnya. Dalam lima tahun terakhir, itu meningkat menjadi 0,6 milimeter per tahun – artinya tiga kali lebih cepat,” papar Profesor Andrew Shepherd, pemimpin penelitian dari University of Leeds.
Antartika menyimpan air beku yang cukup untuk meningkatkan kenaikan permukaan laut hingga 58 meter. Mengetahui betapa cepatnya es di sana mencair, sangat penting bagi pembuat kebijakan.
Para peneliti sempat berpikir Antartika tidak akan mencair karena sirkulasi di Laut Selatan bertindak sebagai “pengendali panas”. Namun, kini semakin jelas bahwa hilangnya es di Antartika Barat terjadi akibat kontak antara rak es yang mengapung dengan air laut yang memanas.
Profesor Shepherd mengatakan, melelehnya es Antartika akan cenderung memengaruhi negara-negara belahan bumi Utara secara tidak proporsional. Namun, sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada Inggris dan negara lainnya.
Baca juga: Video: Ketika Ribuan Kepiting Terdampar dan Membentuk ‘Karpet Merah’
Meskipun begitu, membuat pertahanan banjir harus tetap dipertimbangkan karena kenaikan permukaan laut kemungkinan akan terus terjadi di masa depan.
“Saya pikir, kenaikan permukaan laut setinggi 15 sentimeter harus mendapat perhatian yang signifikan,” katanya.
“Jika Anda melihat kota-kota pesisir seperti New York dan San Fransisco, di sana cenderung banjir ketika terjadi gelombang tinggi dan badai. Kenaikan permukaan laut hingga 15 sentimeter di kedua kota tersebut, akan mendatangkan banjir 20 kali dalam setahun jika tidak melakukan apa pun pada dinding lautnya,” papar Profesor Shepherd.
Source | : | Josh Gabbatiss/The Independent |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR