Berbicara mengenai psikopat, mungkin Anda sudah memiliki beberapa nama yang dapat dengan segera disebutkan. Patrick Bateman, Freddy Krueger, dan Dexter Morgan adalah tiga contoh karakter psikopat dalam film.
Mereka digambarkan dengan beberapa karakter yang sama, seperti tidak segan untuk membunuh walaupun korban sudah tidak berdaya, memutilasi korban dengan mudah, dan melanjutkan hidup tanpa perasaan bersalah.
Baca juga: Astronaut: NASA Bisa Saja Mendaratkan Manusia di Mars Tahun 60-an
Dengan berkembangnya industri film dan berbagai film dengan karakter psikopat, persepsi bahwa psikopat memiliki kepribadian yang sama pun tidak terhindarkan. Antara psikopat satu film dengan film yang lain digambarkan dengan karakter yang sama.
Berbeda dengan industri perfilman, riset terbaru mengungkapkan bahwa psikopat memiliki ciri dan karakter yang berbeda. Perbedaan ini tergantung pada budaya tempat psikopat lahir dan tumbuh besar.
Riset yang dipimpin oleh Bruno Verschuere, profesor psikologi forensik dari University of Amsterda ini dilakukan terhadap 7.450 orang dengan karakteristik psikopat di Amerika Serikat dan Belanda.
Periset menggunakan Psychopathy Checklist-revised (PCL-R) untuk memeriksa peserta dalam riset. Psychopathy Checklist pertama kali dibuat pada tahun 1970 oleh psikolog Kanada Robert D. Hare.
Beberapa faktor yang dipertimbangkan untuk menilai apakah seseorang psikopat atau bukan, meliputi keegoisan, empati, dan antisosial.
Baca juga: Viral, Gumpalan Awan 'Ombak Besar' Hebohkan Masyarakat Malaysia
Para peneliti kemudian menganalisis dua sampel besar di AS, yang berasal dari National Institute of Mental Health dan Wisconsin.
Kurangnya empati adalah hal utama yang dicatat dari PCL-R pada kedua sampel yang berasal dari AS. Namun, hasilnya berbeda saat periset memeriksa sampel Belanda.
Padahal, kurangnya empati telah dianggap sebagai karakteristik utama di antara karakteristik individu psikopat lainnya, seperti kepribadian yang tak bertanggung jawab, tingkah laku "parasit", dan sebagainya.
Bruno dan tim yakin bahwa temuan ini dapat menunjukkan bagaimana ciri kepribadian yang ditunjukkan oleh para psikopat dapat menunjukkan dari mana asalnya.
Mereka kemudian menyimpulkan bahwa temuan tersebut meningkatkan kemungkinan penting tentang perbedaan lintas budaya dalam struktur fenotipik pada psikopati, varians pengukuran PCL-R, atau keduanya.
Baca juga: Mengapa Anak-anak yang Sukses Diselamatkan dari Gua Harus Dikarantina?
Sejalan dengan itu, analisis jaringan dapat membantu menjelaskan karakteristik inti dari konstruksi psikopatologis, termasuk psikopati, dan juga menyediakan alat baru untuk menilai varian pengukuran lintas budaya.
Sekadar info, menurut sebuah riset terbaru, satu dari lima bos di perusahaan menampilkan ciri psikopat yang signifikan secara klinis.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR