Nationalgeographic.co.id - Berapa banyak air di Bumi yang dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup, terutama manusia? Mungkin Anda akan kaget dengan besaran jumlah ini, yakni tidak sampai 1 persen. Sedikit?
Ironinya, jumlah tersebut semakin tertekan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan industri yang muncul di dunia. Mahkhluk hidup harus semakin berbagi air agar dapat bertahan hidup.
Baca juga: Dampak Mengerikan dari Konflik Gajah-Manusia yang Terjadi di India
Kekurangan air kemudian menjadi salah satu bencana lingkungan besar yang mengancam kelangsungan hidup. Iklim yang semakin menghangat pun membawa ancaman tersendiri dalam hal ini.
Walaupun dunia sedang berupaya untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, namun akan sangat baik bila kita semua juga ikut melakukan upaya peringanan atas masalah ini. Memang satu orang tidak akan memberi dampak yang besar, namun bila semua orang melakukan hal ini, maka tentu akan memberi dampak yang signifikan.
Berikut ini adalah beberapa langkah mudah yang dapat kita lakukan untuk mengurangi penggunaan air.
1. Gunakan pancuran mandi
Menggunakan shower untuk mandi pernah dianggap sebagai hal yang hanya dilakukan oleh orang kaya. Bahkan mungkin masih berlaku hingga saat ini.
Menggunakan pancuran ketika mandi tidak berhubungan dengan kelas ekonomi seseorang, melainkan berhubungan dengan kepedulian kita dalam penggunaan air. Mandi dengan gayung dapat menghabiskan 15 liter air, bahkan lebih.
Sementara itu, bila kita menggunakan pancuran, jumlah air yang terpakai adalah hanya 60% dari penggunaan gayung.
2. Siram tanaman di pagi hari
Tanaman juga memerlukan air agar dapat melanjutkan proses bertahan hidup. Oleh karena itu, menyiram tanaman adalah hal yang penting dilakukan bagi orang yang memang merawat tanaman. Namun bagi sebagian orang, hal tersebut akan membuang air.
Menyiram tanaman memang membuang air. Namun cara yang tepat akan membuat air kembali ke tanah dengan lebih baik.
Menyiram tanaman pada siang hari tidak dianjurkan, karena air akan lebih mudah menguap sebelum dapat terserap ke dalam tanah. Dengan menyiram tanaman sebelum Matahari memanaskan Bumi, penguapan air akan terjadi lebih sedikit.
Ingin lebih mudah? Tanamlah tanaman saat musim hujan datang, karena tanaman akan membutuhkan jumlah air yang lebih banyak pada awal perkembangannya.
3. Matikan keran ketika mencuci tangan dan menyikat gigi
Seringkali kita membiarkan keran dalam keadaan terbuka saat sedang menyikat gigi ataupun mencuci tangan. Tanpa disadari, air yang terbuang pun menjadi banyak.
Cara ini dapat dengan mudah diatasi. Gunakan gelas atau wadah untuk menampung air terlebih dahulu. Dengan cara ini, kita dapat menghemat air hingga 11 liter per hari.
4. Bijaksana dalam mencuci pakaian
Mencuci baju adalah pekerjaan yang tidak disukai oleh banyak orang. Namun sejak teknologi melahirkan mesin pencuci baju, manusia pun perlahan mengubah pandangan tersebut. Jelas saja, kita hanya perlu menekan beberapa tombol, dan mesin akan melakukan tugasnya.
Mesin cuci memang memberi kemudahan dalam pekerjaan ini, namun mesin cuci juga dikenal rakus akan air. Lantas kepraktisan pun mengorbankan lingkungan. Dengan mengetahui fakta ini, kita diharapkan dapat lebih bijaksana dalam mencuci pakaian.
Cucilah pakaian saat baju sudah cukup menumpuk, dan gunakan tingkatan air minimum. Bila memungkinkan, beli dan gunakan mesin cuci yang sudah menggunakan metode hemat air.
Dengan cara ini, kita akan menghemat 11.400-34.000 liter air per tahun.
Baca juga: Dengan Teknologi Ini, Mayat Korban Pembunuhan Lebih Cepat Ditemukan
5. Kurangi siraman pada kloset
Minimalkan penggunaan siraman pada toilet duduk. Tidak perlu berlebihan dalam menggunakannya. Jika bau dan kotoran sudah hilang, tidak perlu menyiram toilet lagi. Gunakan kloset dengan pilihan penyiram ganda yang saat ini banyak di pasaran.
Tidak ingin mengganti kloset lama dengan kloset penyiram ganda? Gunakan saja botol minum yang sudah diisi air, dan letakan ke dalam tempat penampungan air. Botol ini akan menyebabkan naiknya permukaan air di dalam tempat penampungan dan mengaktifkan fitur penghentian air.
Source | : | Berbagai Sumber |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR